"Mohon bantuannya untuk menyembuhkan anak saya. Supaya mata anak bisa kembali normal. Kalau ada yang bisa mendonorkan mata," kata Yuli saat ditemui di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).
Yuli mengatakan saat ini kondisi kedua mata anaknya itu masih tertutup. Masih ada serpihan bom yang menancap di kornea mata anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut total ada enam dokter spesialis dan tiga di antaranya merupakan spesialis mata yang menangani anaknya. Selain mata, anggota tubuh Bripda Yogi dipasangi pen.
"Tindakan operasi, lengan kanan, luka-luka di tangan, wajah, pelipis, urat di kaki, penyambungan pen di tangan, hidung, jari," ucapnya.
Saat ini, slang yang menjadi saluran makan untuk anaknya sudah dicabut. Yogi kini sudah bisa makan dan luka-luka di wajahnya sudah dibersihkan.
"Alhamdulillah kondisi anak saya sudah mendingan karena slang sudah dicabut. Kondisi secara umum sudah membaik, sudah bisa makan. Dari hidung ke bawah sudah baik. Pipi sudah bersih," ujar Yuli.
Yuli mengatakan serpihan benda-benda yang melukai tubuh anaknya itu akan diserahkan kepada penyidik. Ia menyebut serpihan itu berupa botol plastik dan pecahan panci.
"Serpihan akan diserahkan ke penyidik," tutur dia. (ams/fjp)











































