"AS itu orangnya baik, dalam kesehariannya ia memiliki profesi sebagai seorang penjahit," kata paman AS, Mulyana (35), kepada detikcom di teras rumah AS, Kampung Ciranji 02/05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (25/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ketua RT 02 Zenal Mutaqin (60) berujar, sebelum membuka jasa menjahit di rumahnya, AS pernah bekerja sebagai penjahit di pabrik yang berada di Kota Bandung.
"Setiap hari dalam kesehariannya AS menerima jasa jahit baju, celana dari warga, kadang juga borongan. Tidak ada aktivitas lain selain ke warung atau salat ke masjid," ujarnya.
Sosok AS di mata keluarga dan tetangga seperti layaknya masyarakat biasa, bergaul dengan warga, bertetangga, dan ibadahnya baik. Sebelum pindah ke Garut dan selama tinggal di kampung kelahirannya, AS tidak pernah memiliki masalah ataupun tamu yang tidak dikenal.
"Paling tamunya ya warga yang mau ngejahit aja," tuturnya.
Zaenal menuturkan, sejak AS, dua anak, dan istrinya pindah ke Garut, keluarga yang berada di Bandung tidak mengetahui aktivitas yang dilakukan AS di sana.
"Kalau di sini tahu seperti apa aktivitasnya, tapi kalau di Garut tidak tahu," ucapnya. (imk/imk)











































