"Kita harus mensyukuri Golkar dengan sikapnya sudah terbukti pemenang terbesar ini. Sekarang hadapi 2018, konsolidasi tinggal setahun," ujar Luhut dalam sambutannya dalam Rapimnas Golkar yang berlangsung di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/5/2017).
"Nggak usah bicara aneh-aneh. Yang urusin, mau KPK kek udah ada yang urusin, tenang aja ada yang urusin. Ada yang urusin Pilkada, ada yang urusin Jaksa Agung, KPK, itu sesuai kepercayaan masing-masing aja, nggak usah ributin itu," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kompak aja lah. Golkar jangan mau dipanasin, 'Eh kau mau jadi Ketum, kau mau jadi Sekjen'. Kalau itu kita pegang, nggak ada yang bisa lawan Golkar ini. Golkar masih the best," serunya.
Luhut sendiri menilai kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketum Golkar tidak sempurna. Meski demikian, dia menilai Golkar tetap paling baik dan kader harus solid.
"Pilkada refleksi leadership Novanto. Ada kurang, banyak lah kurangnya tapi ngapain bicara kekurangan. Saya kritik Novanto tapi ngapain dikeluarkan," ujar Luhut.
Selain itu, Golkar di bawah kepemimpinan Novanto juga sangat kompak. Golkar juga sangat konsisten mendukung pemerintahan Jokowi.
"Saya lihat di parlemen jelas, kalau ketum bilang ini, jalan barang itu. Jangan ngomong begini, besok lain. Golkar saat ini konsisten dan itu pemerintah sangat. nyaman," cetusnya. (gbr/imk)