Pengawal Erdogan Terlibat Bentrokan di Washington, AS Mengecam

Pengawal Erdogan Terlibat Bentrokan di Washington, AS Mengecam

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 18 Mei 2017 10:25 WIB
Pengawal Erdogan Terlibat Bentrokan di Washington, AS Mengecam
Demonstran anti-Erdogan di Washington DC (REUTERS/Jonathan Ernst)
Washington DC - Otoritas Amerika Serikat (AS) mengecam keras bentrokan di luar kediaman Duta Besar Turki di Washington DC, saat kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Korban luka akibat bentrokan itu bertambah menjadi 11 orang, dengan dua orang lainnya ditangkap terkait penyerangan.

Laporan sebelumnya menyebut bentrokan terjadi di luar Kedubes Turki, namun belakangan disebut bentrokan terjadi di luar kediaman Dubes Turki. Baik kantor Kedubes maupun kediaman Dubes Turki letaknya tidak jauh dari Gedung Putih. Erdogan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa (16/5) waktu setempat. Usai pertemuan itu, Erdogan berada di dalam kediaman Dubes Turki.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/5/2017), bentrokan ini pecah saat demonstran anti-Erdogan dan para pendukung Erdogan sama-sama menggelar aksi di luar kediaman Dubes Turki pada Selasa (16/5) waktu setempat. Informasi lanjutan mengungkapkan bahwa beberapa pengawal Erdogan ikut terlibat dalam bentrokan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyampaikan kekhawatiran kami terhadap pemerintah Turki dalam bentuk paling keras," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, dalam pernyataannya.

Sebuah video yang diposting online menunjukkan sejumlah pria berbadan tegap yang mengenakan setelan jas lengkap, mengejar demonstran anti-Erdogan dan memukuli serta menendang mereka. Personel kepolisian Washington DC yang berjaga di lokasi, bergegas melerai. Dua pria terlihat berlumuran darah di bagian kepala dan wajah.

Baca juga: Bentrokan di Luar Kedubes Turki Saat Erdogan Bertemu Trump

Otoritas Turki menyalahkan para demonstran yang disebut terkait Kurdistan Workers Party (PKK), yang dikategorikan sebagai organisasi teroris. Namun Kepala Kepolisian Washington DC menyebutnya sebagai 'serangan brutal' terhadap para demonstran yang damai. Sedikitnya 11 orang, termasuk satu personel kepolisian Washington DC, luka-luka dalam bentrokan itu.

Dua orang ditangkap terkait aksi penyerangan, dengan salah satunya merupakan demonstran anti-Erdogan. Dokumen dakwaan salah satu tersangka menyebutkan, ada 4-5 pria Timur Tengah yang mengenakan setelan jas lengkap yang menyerang demonstran yang menggelar aksi damai. Sedikitnya ada 8 demonstran yang mengaku ke polisi bahwa dirinya diserang, dibanting ke tanah dan diinjak.

Kepala Kepolisian Washington DC, Peter Newsham, menyatakan kepolisian telah mendapatkan identitas para pelaku penyerangan dalam insiden itu. Kepolisian menyelidiki insiden ini bersama Secret Service dan Departemen Luar Negeri AS.

Selain Deplu AS, para anggota parlemen AS juga beramai-ramai mengecam serangan oleh pengawal Erdogan itu. Ketua Komisi Urusan Luar Negeri DPR (House of Representatives), Ed Royce dari Partai Republik menyerukan Jaksa Agung Jeff Sessions dan Menlu Rex Tillerson untuk mengadili pelaku yang bertanggung jawab dalam serangan itu.

Wali Kota Washington DC Muriel Bowser dan lima Senator Republikan, termasuk Senator Arizona John McCain dan Senator Florida Marco Rubio, juga mengecam keras serangan itu.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads