Rekam Telepon Mesum Atasan, Staf SMAN 7 Mataram Huni Bui

Rekam Telepon Mesum Atasan, Staf SMAN 7 Mataram Huni Bui

Aditya Mardiastuti - detikNews
Selasa, 16 Mei 2017 17:07 WIB
Ilustrasi UU ITE (Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta - Baiq Nuril Maknun mendekam di bui karena merekam pembicaraan asusila atasannya. Ibu tiga anak itu dibui dengan tuduhan mentransmisikan konten asusila sebagaimana diatur dalam UU ITE.

Kasus ini bermula saat staf honorer di SMAN 7 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu merekam pembicaraan telepon M dengan dirinya pada 2012. M sendiri adalah atasan Nuril, yang juga Kepala SMAN 7.

Dalam percakapan itu, M menceritakan hubungan badannya dengan seorang perempuan. Belakangan, percakapan itu terbongkar dan beredar di masyarakat. M tidak terima dan melaporkan Nuril ke polisi pada 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan, setelah dua tahun berlalu, Nuril diproses polisi dan ditahan sejak 27 Maret 2017. Nuril disangkakan melanggar Pasal 27 ayat 1 UU ITE.

"Sampai hari ini hampir 126 lembaga yang menyampaikan dukungan serta jaminan penangguhan penahanan Bu Nuril. Kami akan tetap akan mengikuti proses hukum yang ada, hanya kita harap ada penangguhan penahanan supaya Bu Nuril bisa mengurus anak-anaknya," ujar koordinator #SaveIbuNuril, Joko Jumadi, saat berbincang, Selasa (16/5).

Atas penahanan itu, Joko dkk menilai penahanan itu berlebihan. Karena itu, Joko dkk sedang mengajukan penangguhan penahanan atas Nuril. Sebab, suami Nuril saat ini sudah tidak bekerja untuk mengurus ketiga anaknya. Jadi, dengan Nuril masuk bui, keluarga Nuril tidak ada yang memberi nafkah.

"Sebab, Nuril ibu tiga anak," ucap Joko.

Saat ini, Nuril telah disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Mataram. Proses sidang telah memasuki tahap pembuktian. (ams/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads