"Kerja kita adalah disinkronkan, yang paling penting adalah janji kerja bisa diakomodasi dan diintegrasikan dengan rencana anggaran daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah," kata Sudirman Said dalam jumpa pers di Rumah Partisipasi, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).
Sudirman akan menggunakan waktu 2-3 bulan ke depan untuk berkomunikasi dengan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Selain bertemu dengan jajaran SKPD, tim sinkronisasi akan melakukan komunikasi dengan Plt Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cara kerjanya, kita akan menyerap yang dirumuskan tim pakar. Menyerap apa yang menjadi aspirasi masyarakat, mendengar dari pedagang, warga, dan pada waktunya berkomunikasi dengan SKPD untuk mendapatkan informasi mengenai dokumen itu untuk disusun," ucapnya.
Sementara itu, Anies Baswedan mengatakan timnya akan bekerja untuk menyinkronkan program hingga 5 tahun ke depan. Dia memastikan 23 program yang dijanjikan akan menjadi prioritas dari tim sinkronisasi.
"Secara prinsip, kita bergerak secara 5 tahun. Kita akan disinkronkan apa yang sudah menjadi APBD dalam 5 tahun," katanya.
"Ke-23 program semua menjadi prioritas. Sebagai contoh, pendidikan, nanti ya nggak bisa dikerjakan lebih awal. Kita ada urutannya, misalnya pendidikan di bulan Juni akan mulai disusun oleh tim sinkronisasi," ucap Anies.
Hadir dalam pertemuan tersebut anggota tim transisi yang juga aktivis perempuan Edriana Noerdin, Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPAN-RB) 2011-2014 Eko Prasojo, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta 2010-2013 Fadjar Panjaitan, HMBC Rikrik Rizkiyana, pakar tata kota Marco Kusumawijaya, M. Hanief Arie Setyanto, dan Untoro Hariadi. (fdu/fdn)