Alex Asmasoebrata Polisikan Bendum Kodrat atas Dugaan Pemukulan

Alex Asmasoebrata Polisikan Bendum Kodrat atas Dugaan Pemukulan

Mei Amelia R - detikNews
Sabtu, 13 Mei 2017 12:06 WIB
Alex melapor ke Polda Metro. (Amel/detikcom)
Jakarta - Mantan Sekretaris Umum (Sekum) KONI DKI Jakarta Alex Asmasoebrata melaporkan Bendahara Umum Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Rusmanto atau Daeng ke Polda Metro Jaya. Daeng dituduh memukul Alex.

Alex mengatakan peristiwa itu terjadi di Wisma Catur KONI DKI Jaya, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Jumat, 12 Mei, sore.

"Saya ke sana mau ambil barang saya. Begitu masuk, terus dihadang. Terus ada satu yang namanya Daeng yang ngekep saya sampai dirangkul, terus saya digebukin empat kali," ujar Alex di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (12/5/2017) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alex mengaku tidak tahu permasalahan yang terjadi sehingga Daeng memukulnya. Ia menduga hal itu dilatarbelakangi masalah sengketa kepemimpinan KONI DKI Jakarta.

"Di belakang saya ini kan ada persaingan nih. Antara KONI yang dipimpin oleh Dodi Amar yang tidak diakui oleh pemerintah. Ada lagi pemilihan baru dari (kubu) Yudi. Saya nggak ada apa-apa. Saya datangi dia, badannya kan gede, orang tarung derajat, tinggi gede. Saya dirangkul dari belakang, lalu dipukul empat kali," katanya.

Ayahanda pembalap mobil formula Alexandra Asmasoebrata ini juga menyebut ada ancaman terhadap dia sebelumnya. Hanya, dia tidak menyebutkan ancaman itu dari siapa.

"Dan sebelumnya ada ancaman ke saya. Dia nggak suka karena kita tidak pro dengan KONI yang sekarang ini karena gubernur sudah bilang tidak boleh dilakukan pemilihan," ucapnya.

Kuasa hukum Alex, Pujo Nugroho, menjelaskan kliennya yang juga Ketua Forum Cabor (Cabang Olahraga) merupakan pengurus KONI DKI Jakarta yang ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sedangkan Daeng adalah pengurus KONI DKI Jakarta dari kubu Musyawarah Provinsi yang digelar di Hotel Whiz, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 29 April lalu.

Pujo menjelaskan, sebelum datang ke kantor KONI, kliennya sudah berkoordinasi dengan Ketua KONI DKI Jakarta Raja Sapta Ervian atau Eyi dan pengurus lain. "Sudah oke sebenarnya. Pak Alex datang ke sana, kok kejadiannya seperti ini," ucap Pujo.

Alex merasa kurang nyaman atas perlakuan Daeng tersebut. Ia pun kemudian melaporkan Daeng ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan ringan.

"Laporan ini kami tunjukkan karena kami tidak mau berseteru secara frontal, artinya tak mau ada adu fisik seperti ini. Jadi kita pasrahkan kepada kepolisian. Yang dilaporkan ini Daeng, kami butuh keadilan," ucap Pujo.

Menurut Pujo, kliennya tidak pantas diperlakukan seperti itu oleh Daeng. "Pak Alex ini sesepuh kami, ketua kami, dan tidak boleh diperlakukan seperti ini. Apalagi pelakunya muda, tinggi besar, kuat, tarung derajat kok sama sepuh kok seperti ini," tuturnya.

Dihubungi secara terpisah, Daeng membantah telah memukul Alex. Daeng mengaku hanya merangkul Alex dan menepuk punggungnya.

"Nggak ada terjadi apa-apa, nggak ada pemukulan. Saksi banyak kok di KONI. Kalau terjadi di KONI pasti gempar, kemarin banyak orang ada semua cabor pemenangan Dodi itu kumpul semua," ujar Daeng, yang dihubungi detikcom siang ini.

Versi Daeng, saat itu Alex datang saat azan asar atau sekitar pukul 15.30 WIB, Jumat, 12 Mei. Alex sempat menunaikan salat di situ. Saat Alex datang, Daeng pun menyapanya.

"Dia datang, terus kami salaman, saya rangkul dia dan tepuk-tepuk punggung, dia juga nepuk punggung saya. Dia mau naik ke atas dilarang sekuriti, saya nggak tahu masalahnya apa," ujar Daeng.

Tidak lama setelah itu, Alex turun lagi ke lobi dan bertemu kembali dengan Daeng. Alex sempat bercerita kepada Daeng bahwa dirinya dilarang masuk oleh sekuriti.

"Setelah itu dia pergi, ada sekuriti juga di situ. Saya malah dipanggil lagi sama dia pas Bang Alex mau masuk ke mobil. Dia bilang, 'Sudah pada makan belum', lalu kita dikasih uang. Saya juga yang membukakan pintu mobilnya, nggak ada masalah apa-apa," ucapnya.

Daeng menegaskan dirinya tidak pernah memukul Alex. "Nggak mungkinlah, kan beliau sepuh kita. Saya santun sama dia, namanya orang tua," kata Daeng.

"Kalau dia saya pukul, saya kan petarung derajat, udah kojor-kojor di KONI itu kalau saya pukul. Saya juga nepuk nggak keras kok," katanya.

Daeng meyakini dirinya tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Dia juga tidak tahu motif Alex melaporkannya ke polisi.

"Ini fitnah. Tapi nggak apa-apa, namanya juga orang tua, saya tetap santun sama Bang Alex. Saya siap (diperiksa). Saya tidak takut karena saksi banyak," ujar Daeng.

Soal kepengurusannya di KONI DKI Jakarta, Daeng menyebut dirinya bukan pengurus. Dia juga mengatakan dukungan dari cabor yang menaunginya untuk Yudi dalam pemilihan Ketua Umum KONI sudah hangus. (mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads