"Tiga orang perwira remaja Paskhas atas nama Lettu MP, Letda AJ dan Letda IH, mendapat perintah dari atasannya Kapten Pas NP selaku Pjs Pasiops untuk membina Praka Yudha yang sedang ada masalah utang piutang," ungkap Jemi dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (12/5/2017).
Ketika ditanya oleh tiga perwira itu soal penggunaan uang yang dia pinjam, Praka Yudha disebut selalu menjawab berbelit-belit. Sehingga Lettu MP Cs melalukan tindakan pembinaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan Jemi, diketahui Praka Yudha memang diikat namun berada di dalam barak. Dia sempat ingin kabur hanya saja berhasil diamankan kembali.
"Diberikan tindakan oleh para perwira tersebut dengan dikunci disalah satu kamar di barak. Akan tetapi korban malah mencoba kabur melalui kaca nako yang ada di kamar, namun dapat tertangkap lagi oleh para perwira yang mendapat tugas pembinaan dan diamankan kembali," jelas Jemi.
Karangan bunga dukacita di rumah Praka Yudha. (Foto: Arbi Anugrah/detikcom) |
"Praka Yudha minta izin ke kamar mandi dan dilepas ikatannya diantar ke kamar mandi," imbuh dia.
Setelah 10 menit berada di kamar mandi, Praka Yudha akhirnya keluar. Namun saat keluar, dia berlari sambil berteriak dan menabrak Letda AJ yang saat itu bertugas menjaga Praka Yudha dibarak.
"Diikuti hingga ke dalam barak dan korban mengambil pisau komando. Letda AJ menanyakan 'kamu mau nyerang saya?', lalu korban menjawab 'siap tidak ndan, saya mau bunuh diri', sambil menusukkan pisau komandonya dari sisi sebelah kanan tembus ke sebelah kiri," papar Jemi.
Dalam kondisi terluka, Praka Yudha dibawa ke RSAU Lanud Abdulrachmann Saleh namun oleh dokter sudah dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazahnya kemudian diantarkan ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah, dan telah dimakamkan siang tadi. (elz/try)












































Karangan bunga dukacita di rumah Praka Yudha. (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)