Dakwaan tersebut diumumkan menyusul penggerebekan pada 27 April di sebuah rumah di sebelah barat laut London. Seorang wanita berumur 20 tahun, Khawla Barghouthi ditangkap dan Rizlaine Boular, wanita berumur 21 tahun ditembak polisi dalam penggerebekan tersebut.
Ibu Boular, Mina Dich (43), ditangkap di malam yang sama di wilayah Kent, Inggris tenggara. Tidak disebutkan lebih detail mengenai ketiga wanita tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan kepolisian saat penangkapan ketiga wanita tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/5/2017), otoritas antiterorisme telah memantau mereka sebelum penggerebekan dilakukan. Tidak disebutkan lebih detail mengenai dugaan aksi terorisme yang akan mereka lakukan.
Ketiga tersangka akan muncul di pengadilan pada Kamis (11/5) waktu setempat.
Penggerebekan di London itu dilakukan beberapa jam setelah seorang pria ditangkap di dekat gedung parlemen Inggris karena kedapatan membawa tiga pisau. Pria bernama Khalid Mohammed Omar Ali (27) tersebut pun didakwa mempersiapkan aksi teroris dan menghadapi dakwaan lain terkait dugaan perakitan bom di Afghanistan.
Sementara itu, tujuh orang lainnya yang sempat ditahan sebagai bagian dari penyelidikan terorisme, telah dibebaskan. Mereka termasuk tiga remaja putri berumur 18-19 tahun.
Sejak Agustus 2014 lalu, level ancaman teror nasional di Inggris telah berada di tingkat "parah", yang artinya serangan teror sangat mungkin terjadi. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini