Pemprov DKI sudah beberapa kali menggencarkan upaya mensterilkan busway, termasuk pada Juni 2016. Saat itu, sterilisasi busway diketatkan dengan koordinasi antara Pemprov DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya.
Upaya sterilisasi dilakukan mulai dari penambahan personel untuk menjaga jalur busway, khususnya di titik-titik rawan. Kemudian penambahan Moveable Concrete Barrier (MCB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu hanya khusus pejabat yang RI. Saya pun gubernur nggak boleh pakai," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/5).
Selain mobil berpelat RI, ambulans diizinkan melintas di busway dalam keadaan genting. "Jadi konsep busway itu supaya kalau macet, orang butuh ambulans atau kecelakaan atau apa pun, mau buru-buru yang penting ya, tentu semua boleh dipakai," ucapnya.
Ahok mengatakan, meski diizinkan, Presiden Joko Widodo sebagai pemilik pelat RI-1 tidak pernah melintas di busway. "Kita kasih yang pelat RI itu boleh masuk busway. Pak Jokowi pun nggak pernah masuk," ujar Ahok.
Dia kembali menjelaskan busway harus steril agar warga suka naik bus. Dengan demikian, makin banyak warga yang menggunakan transportasi publik. (imk/erd)