"Cairan berbusa dikenali sebagai material 'Kankyo-8' yang digunakan kontraktor proyek untuk memudahkan proses pengeboran tanah. Sifat material ini melonggarkan ikatan antarbutiran tanah. Kankyo-8 sudah digunakan dalam pengerjaan pembuatan terowongan bawah tanah di Jepang dan di negara-negara lain," ujar Tubagus Hikmatullah selaku Corporate Secretary Division Head dalam keterangannya, Minggu (7/5/2017).
Tubagus menyebut bila material Kankyo-8 itu merupakan bahan yang ramah lingkungan. Dia menegaskan bila bahan kimia itu tidak berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden itu terjadi karena salah seorang pekerja konstruksi membuka keran penyimpanan di lokasi pengerjaan dan mengambil sejumlah material cair tersebut dengan tujuan membersihkan alat kerja. Namun pekerja konstruksi itu lalai menutup kembali keran penyimpanan cairan dengan rapat.
"Hal tersebut menyebabkan mengalirnya cairan keluar dari lokasi proyek. Tumpahan cairan tersebut kemudian bercampur dengan air hujan dan tergilas oleh mobil-mobil yang melintas sehingga menyebabkan genangan busa di sekitar Jalan Jenderal Sudirman," ucap Tubagus.
Setelah itu, menurut Tubagus, pihak kontraktor segera membersihkan busa itu. Selain itu, pihak kontraktor juga membuat pembatas agar material itu tidak meluas ke jalan.
"Sesuai dengan standard operational procedures (SOP) dan material safety data sheet (MSDS) yang berlaku, kontraktor segera membersihkan busa dengan menyiramkan air dan membuat bund wall (pembatas) untuk mencegah material meluas keluar menuju jalan," ucapnya. (dhn/dhn)











































