Presiden Jokowi: Indonesia Jadi Panutan Mengelola Kemajemukan

Presiden Jokowi: Indonesia Jadi Panutan Mengelola Kemajemukan

Ray Jordan - detikNews
Kamis, 04 Mei 2017 12:40 WIB
Presiden Jokowi (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadis Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan pentingnya peran Indonesia dalam menjaga kemajemukan.

Acara digelar di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/5/2017). Kegiatan ini dihadiri oleh Pangeran Kerajaan Arab Saudi Khalid bin Abdul Aziz sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sultan Kerajaan Arab Saudi.

Jokowi mengatakan semangat membaca dan menghayati Al-Quran dan hadis oleh umat Islam sangat tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hadirin sekalian yang saya hormati, sebagai umat Islam, semangat untuk membaca, semangat untuk mendalami, semangat untuk menghayati dan keteguhan kita untuk mengamalkan isi serta ajaran Al-Quran harus jadi bagian dari napas kita sehari-hari," kata Jokowi dalam sambutannya.

Kegiatan musabaqah hafalan Al-Quran dan hadis ini, lanjut Jokowi, bisa meningkatkan semangat membaca dan menghayati isi Al-Quran dan hadis. Pelaksanaan musabaqah merupakan sebuah wahana dalam rangka memacu pengembangan tilawah, hafalan, serta pendalaman isi Al-Quran dan hadis.

"Kepada para qari, qariah, hafiz, hafizah, mufasir, mufasirah yang menang peringkat juara dalam MTQ ini saya mengucapkan selamat dan semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan di masa yang akan datang. Dan bagi yang belum berhasil, tidak usah kecewa, teruslah berlatih memacu diri untuk berprestasi di kesempatan-kesempatan yang akan datang. Dan yang paling penting bagi semua adalah teruslah mengamalkan ajaran Al-Quran di luar kompetisi ini," kata Jokowi.

Jokowi juga berharap kegiatan musabaqah Al-Quran ini bisa memberikan manfaat besar bagi umat manusia, khususnya dalam kehidupan kebangsaan di Indonesia.

"Terlebih di tengah perkembangan dan dinamika kehidupan global sekarang makin banyak negara menjadikan Indonesia sebagai panutan. Panutan dalam mengelola kemajemukan, panutan dalam mengelola keberagaman, sehingga negara lain belajar dari kita Indonesia," katanya.

Jokowi juga mengatakan, umat Islam perlu terus menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai dan menjauhi fitnah.

"Islam agama yang menjauhi kekerasan, Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini semoga Allah subhanahu wa ta'ala ridhoi amal ibadah kita semuanya," katanya. (jor/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads