"Nggak ada intervensi. Pada waktu Mas Anies dicalonkan, kebetulan yang pertama kali menyampaikan pada forum PKS dan Gerindra itu saya. Tiga hari sebelum penutupan masa pendaftaran, kemudian saya telepon Saudara Anies Rabu malam, Kamis pagi bertemu Sandi, Jumat malam sudah diumumkan," ujar Waketum Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2017).
Fadli juga menampik adanya telepon dari JK ataupun Erwin Aksa soal pencalonan Anies. Saat itu, JK juga sedang menghadiri sidang umum PBB di Amerika Serikat (AS) pada September 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang waktu itu ada komunikasi begini, kita inginnya satu front. Tapi karena tidak ketemu satu konsensus dengan Pak SBY dan kawan-kawan, negosiasi malam-malam, seingat saya Rabu malam 21 September. Karena saya masih komunikasi dengan Hatta Radjasa, Nurhayati Assegaf, dan lain-lain, kita cagub Pak Agus cawagub Sandi," urai Fadli.
"Kami meminta cagub Sandi, cawagub Pak Agus. Tapi karena tidak ketemu, kami punya pendapat beda. Mereka mendahulukan deklarasi, ketemu Bu Sylvi. Tentu kami harus cari jalan memberi formasi baru, barulah kita undang Saudara Anies. Waktu itu mempertemukan itu keputusan baru Jumat sore tanggal 23. Saya waktu itu menulis komitmen bersama," sambungnya.
"Pak JK memberi pertimbangan dalam momen politik kebangsaan yang penting dan tentu layak didengarkan karena pengalaman dan intuisinya yang tajam," ujar juru bicara Wapres JK, Husain Abdullah, saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (3/5).
(dkp/imk)











































