Dengan menggunakan kartu layanan gratis ini, pemegang bisa menggunakan angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dan TransJakarta gratis tanpa dikenai biaya.
"Dengan kartu ini berkesempatan naik KWK yang udah bekerja sama dengan TransJakarta gratis tanpa bayar lagi. Kalau bukan anggota, bayarnya Rp 15 ribu rupiah per bulan," ujar Budi di Balai Agung, Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ini sudah lama pergub-nya diatur sejak tahun 2016, namun terus mengalami revisi," kata Budi.
Menurut Budi, anggaran untuk kartu ini tidak akan menghabiskan dana APBD yang besar. Sebab, diimbangi dengan pelanggan TransJakarta yang bertambah.
"Kalau dilihat per hari ini bisa 25.000 orang sekitar 5%. Kalau kita terima dana pembayaran Rp 3.500 itu untuk yang bayar, tapi kalau dirata-rata kita itu dapat Rp 3.200-3.300. Berarti sebenarnya ada subsidi 200 perak ini yang masuk ke para yang diberikan gratis," ucapnya.
"Intinya, nanti Pemprov memperbanyak gratis sebagai insentif dan kami juga meningkatkan terus jumlah pelanggan agar tidak memberati jumlah APBD karena diimbangi penambahan penumpang, penambahan gratis juga," tuturnya.
Sumarsono mengatakan, jika nantinya ada pelayanan tidak baik bagi pemegang kartu, mereka bisa melapor langsung ke Gubernur DKI atau Direktur Utama TransJakarta.
"Saya harap penerima kartu gratis sekaligus menjadi duta besar pelayanan Pemda Jakarta dan juru wisata Jakarta. Kalau ada yang kurang baik, langsung laporkan ke Gubernur dan Dirut TransJakarta juga," ucap Soni.
Hingga saat ini TransJakarta sudah menerbitkan 15.648 kartu layanan gratis naik TransJakarta untuk kategori lansia, disabilitas, kepulauan Seribu, dan raskin. Jumlah pelanggan, baik untuk bus gratis maupun layanan gratis, mencapai 24.870 setiap hari. (lkw/idh)