Penangkapan Ari karena Tanam Ganja untuk Obati Istri Dikritik LSM

Penangkapan Ari karena Tanam Ganja untuk Obati Istri Dikritik LSM

Ahmad Mustaqim - detikNews
Minggu, 02 Apr 2017 18:36 WIB
Foto: Diskusi soal narkotika (Mus-detikcom)
Jakarta - Penangkapan terhadap seorang warga bernama panggilan Ari di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, membuat aparat penegak hukum dikritik. Dalam viral yang beredar, Ari ditangkap karena kepemilikan ganja, padahal ganja yang dia miliki untuk mengobati istrinya.

Sejumlah LSM meminta penegak hukum untuk melihat kasus yang menimpa Ari ini dengan kacamata kemanusiaan. Analisis Kebijakan Narkotika LBH Masyarakat, Yohan Misero mengatakan terkait masalah hukum yang menimpa Ari agar ditangani hati-hati.

"Justru pada kasus ini sarat dengan nilai kemanusiaan, BNN atau Kejaksaan apabila meneruskan kasus ini dapat menampilkan wajah hukum yang tidak humanis," kata Yohan dalam sebuah diskusi yang dilaksanakan di Tebet, Jakarta, Minggu (2/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif Yayasan Sativa Nusantara (YSN) Inang Winarso, meminta penegak hukum untuk hati-hati dalam menangani kasus ini. Inang juga meminta agar penelitian ganja untuk kebutuhan medis dilakukan.

"Penelitian tentang manfaat ganja untuk pengobatan dapat segera dilakukan, sehingga Indonesia bisa memproduksi obat dengan bahan baku yang berasal dari tanaman ganja di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan dan BPOM," kata Inang.

Ketua Lingkar Ganja Indonesia, Dhira Narayana mengatakan pihaknya mencatat ada 60 dokumentasi penyakit yang disembuhkan oleh Ganja. Kasus yang menimpa Ari dianggap Dhira bukan hal yang pertama.

"Dari 2010 mendokumentasikan kejadian, pasien yang mengalami penyakit langka, kemudian dapat terobati. Jenis penyakit tersebut antara lain kanker, diabetes, hepatitis C, AIDS, stroke, cerebral palsy, epilepsi, ankylosing spondylitis, asam urat, asma, chronic pain, dan de quervain. Dari kasus-kasus tersebut, masih ada beberapa orang yang sampai saat ini dipenjara. Seperti di Jogja yang menderita nyeri akut dan di Cipinang yang menderita hepatitis C dan AlDS," ungkap Dhira.

Dalam kesempatan ini mereka meminta agar pemerintah dapat membuka kesempatan bagi penelitian medis untuk zat dan tanaman yang termasuk dalam narkotika golongan 1. Selain itu mereka juga mendorong BNN menghentikan penyidikan terhadap Ari yang dalam sangkaan kepemilikan ganja di rumahnya dengan alasan kemanusiaan. (rvk/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads