Tim rescue dan edukasi komunitas pencinta reptil, Aspera, Arbi Krishna menjelaskan bukan hal yang tak mungkin seekor piton bisa menelan mangsa yang ukurannya lebih besar daripada tubuhnya. Sebab, piton memiliki rahang yang bisa terbuka lebar karena tidak memiliki 'engsel'.
"Rahang ular itu tidak ada engsel, atas dan bawah terpisah. Rahang bawahnya malah bisa 'terpecah' dua, jadi ada tiga rahangnya. Hal ini yang memudahkan makanan berukuran besar ditelan dan masuk ke dalam perut ular," kata Arbi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Arbi, ular tidak pernah tersedak makanan, meski makanan yang ditelan berukuran besar. "Karena saat makan, hidungnya yang di atas itu tidak pernah berfungsi. Jadi di dalam rahang ada slang untuk pernafasan. Ketika ular tersebut 'mangap' (menganga, red) slang terpisah dengan lubang hidung di atas. Nanti, setelah diam, mulutnya tertutup, selang akan menyambung kembali dengan hidung," tutur Arbi.
Sementara itu, jelas Arbi, saat mangsa atau makanan sudah masuk ke perut ular, cairan asam lambung akan bekerja untuk melunakkan atau mencerna makanan tersebut. Untuk diketahui, cairan asam lambung ular piton ini memiliki kadar yang cukup tinggi untuk menghancurkan benda yang masuk ke perut lebih cepat.
"Kalau ukurannya besar, dia akan butuh waktu sekitar 1 bulan untuk mencerna total makanan tersebut, sampai dia buang air. Biasanya ular tersebut akan lebih banyak diam di tempat. Sementara, untuk menghancurkan benda di perut itu bisa makan waktu satu hingga dua minggu karena cairan asam lambung," ucap Arbi.
Lalu, kira-kira, butuh waktu berapa lama ular bisa menelan habis mangsa yang ukuran tubuhnya besar?
"Kalau menelan manusia, seperti yang terjadi di Mamuju, dibandingkan antara kondisi tubuh ular dengan korban, biasanya akan mengalami kendala atau tersangkut di bagian pundak. Jadi bisa butuh waktu dua jam lebih untuk menelan habis," ujar Arbi. (jor/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini