Seperti dilansir AFP, Rabu (22/3/2017), Tezuka yang mantan penyanyi opera ini, memulai debutnya di industri porno Jepang pada usia 71 tahun. Dia sudah malang melintang sebagai bintang film esek-esek di Jepang selama 9 tahun terakhir.
Dalam pernyataannya kepada media lokal Jepang, Tezuka menyebut alasannya pensiun karena tidak ada pria hidung belang yang bisa mengimbangi hasrat seksualnya. "Begitu lampu menyorot, Anda harus melakukan yang terbaik," tutur Tezuka kepada media lokal Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan soal uang bagi saya. Saya telah diminta untuk kembali dalam dua atau tiga tahun lagi -- saya bilang saya akan memikirkannya," ujar Tezuka.
Geronto porn atau film porno untuk usia lanjut, cukup menjadi bisnis besar di Jepang yang memiliki populasi warga lansia hingga 34 juta orang, atau seperempat dari populasi total.
Industri porno di Jepang dilaporkan bisa meraup untung hingga US$ 20 miliar (Rp 266 triliun) per tahun. Dari jumlah itu, film-film porno dengan bintang lansia memenuhi sekitar seperempat permintaan pasar. Beberapa tahun terakhir, angka penjualan film-film porno mengalami lonjakan tinggi.
Besarnya antusiasme bagi geronto porn turut dibantu oleh kiprah aktor porno ternama Jepang bernama Shigeo Tokuda (82), yang telah muncul dalam ratusan film biru dengan berbagai judul.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini