Kampanye di Medsos, Anies Bakal Lebih Sering Baca 'Tweet Jahat'

Pilgub DKI Putaran Kedua

Kampanye di Medsos, Anies Bakal Lebih Sering Baca 'Tweet Jahat'

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 22 Mar 2017 11:47 WIB
Anies Baswedan (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Cagub-Cawagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno memiliki strategi khusus untuk kampanye di media sosial. Pada Pilgub DKI putaran 2 ini, Anies dan Sandiaga akan lebih banyak membuat program baca tweet jahat.

Program tweet jahat adalah sebuah video yang dibuat oleh tim Anies-Sandi untuk menjawab atau menanggapi beberapa unggahan tweet akun di media sosial yang menebar fitnah dan cacian ke Anies-Sandi. Video tersebut kemudian diunggah ke akun media sosial kampanye Anies-Sandi.

"Tweet jahat lebih sering nanti, nggak cuman hari selasa," ujar Anies di kediamannya di Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Tweet Jahat dibuat untuk menunjukkan bahwa Anies-Sandi menanggapi santai segala macam fitnah dan hinaan kepadanya. Anies berpandangan fenomena akun buzzer pada media sosial bukan hal yang baru.

"Tujuannya menunjukkan ini loh kita ini santai saja terhadap segala macam fitnah, serangan baik-baik aja, bukan barang baru. Jadi bahkan kita bilang, kita ini fokus bangun warga Jakarta kok. Dan ini bagian yang nomal saja, nggak usah dimasukin hati, santai saja, jawabnya juga guyonan," kata Anies.

"Dan sekaligus bagi mereka yang tweet jahat ingat ya nanti kita bacain ya tweetnya, dan ternyata dibaca semua orang tu. Kan kita kadang-kadang kalau sudah ngomong biasalah bebas, ternyata sekarang tanpa sadar kami kan menyebarkan tweet itu, yang ngtweet harus ikut tanggung jawab. Dan ternyata volumenya menurun," sambung Anies.

Anies mengatakan jumlah buzzer yang menyerang Anies-Sandi menurun dengan adanya Baca Tweet Jahat. Hal ini seperti observasi yang dilakukan oleh tim Anies-Sandi. Program tersebut juga membuat akun yang menebar fitnah dan cacian tersebut menjadi banyak dihubungi (mention) oleh akun-akun lainnya.

"Sebetulnya ini membuat orang jadi mikir kalau menulis aneh-aneh dibaca nih nanti. Mention mereka jadi banyak sekali, kalau figur-figur terkenal dimention banyak sudah biasa, tapi kalau orang biasa ya lumayan agak terkejut-terkejut lah," pungkas Anies.

(nvl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads