Taiwan Tahan Mahasiswa Asal China Terkait Spionase

Taiwan Tahan Mahasiswa Asal China Terkait Spionase

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 11 Mar 2017 12:12 WIB
Ilustrasi (Pawel Kopczynski/REUTERS)
Taipei - Otoritas Taiwan menahan seorang mahasiswa asal China yang dicurigai terlibat praktik spionase. Mahasiswa ini dilaporkan baru saja lulus dari salah satu universitas ternama di Taiwan.

Dilaporkan media lokal Taiwan, seperti dilansir AFP, Sabtu (11/3/2017), mahasiswa yang ditangkap itu diidentifikasi sebagai Zhou Hongxu yang berasal dari Provinsi Liaoning, China. Zhou diketahui baru lulus dari National Chengchi University di Taipei, tahun lalu.

Kantor Jaksa Distrik Taipei menyatakan, mahasiswa China itu diselidiki atas dugaan pelanggaran Undang-undang Keamanan Nasional. Mahasiswa asal China ini ditangkap pada Jumat (9/3) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia mungkin terlibat dalam jaringan perekrutan mata-mata, dalam upaya untuk mendapatkan informasi rahasia," terang juru bicara kantor jaksa tersebut, Chang Chieh-Chin, kepada AFP. Chang menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal penyelidikan terhadap mahasiswa ini.

Laporan media lokal menyebut, Zhou yang berusia sekitar 30 tahun, berusaha merekrut seorang pejabat muda dari kalangan Kementerian Luar Negeri Taiwan.

Dewan Urusan Dataran Utama atau Mainland Affairs Council, badan resmi Taiwan yang mengurusi hubungan dengan China, menyebut mahasiswa dari China juga harus tetap mematuhi undang-undang Taiwan, saat berada di wilayah tersebut.

"Mahasiswa dari dataran utama harus mematuhi hukum selama berada di Taiwan, dengan tujuan sekolah," demikian pernyataan pihak Dewan Urusan Dataran Utama, sembari menegaskan kebijakan untuk menerima mahasiswa asal China tidak akan berubah.

"Pemerintah terus mendorong mahasiswa dari dataran utama untuk datang ke Taiwan dan berharap kedua pihak bisa menjaga dan menjamin pertukaran yang telah berlangsung bertahun-tahun," imbuh pernyataan itu.

Insiden ini terjadi saat hubungan antara Taiwan dengan China tengah memburuk. China masih memandang Taiwan sebagai bagian wilayahnya yang akan dikuasai kembali. Namun Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sejak memisahkan diri saat perang sipil tahun 1949, ingin terlepas dari China.

Sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menjabat pada Mei 2016 lalu, hubungan China dan Taiwan semakin memburuk.

(nvc/tor)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads