Sandiaga Bicara soal Kramat Tunggak yang Kini Jadi Islamic Center

Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Islamic Center, Jakarta Utara. Di lokasi ini, dia bertemu dengan para pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar jalan.

Salah seorang pedagang, Iwan Sanjaya, memberikan sambutan atas kehadiran Sandi. Iwan, yang menjabat Ketua Kerukunan Usaha Kecil Islamic Center Indonesia, berbicara soal Islamic Center, yang dulu merupakan kawasan lokalisasi bernama Kramat Tunggak.

"Dulu tempat ini disebut Kramat Tunggak, haram jadah. Sekarang jadinya tempat sejarah," kata Iwan di lokasi, Jalan Kramat Jaya Raya, Koja, Jakarta Utara, Senin (6/3/2017).

Selain Iwan, setidaknya ada empat pedagang lain yang menyampaikan aspirasi. Mereka umumnya menyampaikan kendala berdagang di lokasi tersebut.

Setelah para pedagang menyampaikan aspirasi, Sandi memberikan tanggapan. Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga sempat berbicara soal Kramat Tunggak.

Pasangan calon gubernur Anies Rasyid Baswedan ini mengatakan akan mencarikan solusi atas persoalan yang dihadapi para pedagang. Menurutnya, solusi tersebut adalah penyediaan lokasi dan pengaturan waktu bagi para pedagang untuk berjualan. Sehingga para pedagang dapat mencari nafkah dengan tenang dan hidupnya bisa sejahtera.

Pada masa Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, kawasan ini disebut sebagai tempat jin buang anak, tapi sekarang bisa diubah menjadi pusat perkembangan pengetahuan agama Islam.

"Dulu tempat ini kan merupakan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Dulu kata Bang Ali Sadikin, (di sini) tempat jin buang anak, tempat jin bikin anak. Betul?" ujar Sandi, yang disambut pembenaran oleh warga.

"Ke depan, kita pastikan bahwa di sini tempat untuk bikin anak-anak sejahtera. Terima kasih, Wassalamualaikum," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Sandi bersama Anies bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Saat itu, keduanya minta nasihat dan pengalaman dalam memimpin Jakarta. Sandi menilai Sutiyoso berhasil mengubah lokalisasi Kramat Tunggak menjadi Islamic Center.

"Pertemuan ini silaturahmi, ini pertemuan atas permintaan kami. Kemudian Pak Sutiyoso meminta pertemuan itu tertutup. Intinya, isi pertemuan itu ada hal-hal yang nggak bisa diungkapkan. Mungkin yang jadi inspirasi adalah pengalaman beliau melakukan relokasi Kramat Tunggak. Bagaimana beliau berhasil melakukan resettlement, mengubah menjadi Islamic Center," kata Sandiaga di Restoran Sondoro Seafood, Cibubur, Jawa Barat, Senin (6/3) pagi. (jbr/jor)