Dikritik Soal Kim Jong-Nam, Malaysia Tarik Dubesnya di Korut

Dikritik Soal Kim Jong-Nam, Malaysia Tarik Dubesnya di Korut

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 20 Feb 2017 12:34 WIB
Kim Jong-Nam (Foto: Facebook)
Kuala Lumpur - Penyelidikan kematian Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un memicu ketegangan antara pemerintah Malaysia dan Korut. Duta Besar (Dubes) Korut untuk Malaysia Kang Chol mengkritik dan menuding pemerintah Malaysia berkonspirasi dengan "kekuatan-kekuatan musuh" dalam penyelidikannya atas kematian Kim Jong-Nam.

Tak terima dengan tuduhan itu, pemerintah Malaysia menarik Dubesnya di Pyongyang. Dalam statemennya, pemerintah Malaysia menyebut tuduhan tak berdasar dari Dubes Korut itu merupakan upaya serius untuk menodai reputasi negara. Dubes Kang Chol pun hari ini dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Malaysia untuk dimintai penjelasan atas tuduhannya tersebut.

Dalam statemennya seperti dilansir media Malaysia, The Star, Senin (20/2/2017), Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan Kedutaan Korut di Malaysia selalu diberitahu mengenai perkembangan penyelidikan kematian Kim Jong-Nam, juga tentang proses hukum di Malaysia. Ditegaskan bahwa pemerintah Malaysia bersikap transparan terkait kematian pembunuhan Kim Jong-Nam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk alasan ini, pemerintah Malaysia memandang kritikan yang disampaikan Dubes Republik Demokratik Rakyat Korea sebagai hal yang tidak berdasar," demikian statemen Kementerian Luar Negeri Malaysia.

"Pemerintah Malaysia menanggapi dengan sangat serius setiap upaya tak berdasar untuk menodai reputasinya," demikian disampaikan kementerian.



Sebelumnya dalam konferensi persnya, Dubes Kang Chol menuding bahwa pemerintah Malaysia telah menyembunyikan sesuatu. Dubes Korut itu menuding Malaysia telah bersekongkol dengan kekuatan-kekuatan musuh dalam penyelidikannya atas kematian Kim Jong-Nam.

Kim Jong-Nam meninggal setelah diserang dua wanita di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin (13/2) lalu. Pemerintah Korsel menyebut agen-agen Korut melakukan pembunuhan tersebut.

Sejauh ini, empat orang telah ditangkap terkait kasus ini, yakni seorang wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong (28), seorang wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25), seorang pria Korut bernama Ri Jong-Chol (47) dan seorang pria Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin (26) yang disebut sebagai kekasih Siti Aisyah.

Kepolisian Malaysia saat ini tengah memburu empat pria Korut, yakni Rhi Ji-Hyon (33) yang tiba di Malaysia pada 4 Februari, Hong Song-Hac (34) yang tiba di Malaysia pada 31 Januari, O Jong-Gil (55) yang tiba di Malaysia pada 7 Februari, dan Ri Jae-Nam (57) yang tiba di Malaysia pada 1 Februari.

Selain keempat pria Korut yang diduga sebagai agen Korut itu, kepolisian Malaysia juga tengah memburu seorang warga Korut lainnya bernama Ri Ji-U (30) alias James dan dua pria lainnya yang identitasnya belum diketahui. Peran ketiganya tidak dijelaskan lebih lanjut. Namun kepolisian Malaysia menyatakan, pria-pria itu dibutuhkan untuk membantu penyelidikan.


(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads