Dilansir dari Reuters, Senin (20/2/2017), Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi mengumumkan dimulainya serangan itu dan meminta militer Irak untuk menghormati hak asasi manusia selama peperangan. Ia juga meminta militer Irak untuk mengurus warga sipil yang mengungsi akibat perang ini.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan HAM PBB untuk Irak, Lise Grande mengatakan hingga 400 ribu warga sipil yang berhasil diungsikan mengalami kekurangan bahan makanan, selain itu pasar disekitar lokasi pengungsian juga tutup.
Polisi federal Irak sedang mengarah ke sisi utara kota Mosul yang terletak di sebelah barat Sungai Tigris. Mereka berusaha untuk merebut kembali bandar udara Mosul. Polisi Irak maju hingga ke lembah Sungai Tigris menuju bandara, mereka juga memotong jalan ke arah barat daya.
"Mosul akan menjadi pertempuran yang sulit bagi semua tentara di seluruh dunia," kata Komandan militer Amerika Serikat, Letjen Stephen Townsend.
ISIS telah meningkatkan serangan mereka sebagai balasan atas serangan militer yang memukul mundur pasukan mereka. Selama tahun lalu, ISIS telah dipaksa keluar dari kota-kota di Irak.
Sebelumnya, dua militan ISIS meledakkan diri mereka di sisi timur Mosul pada Minggu (19/2). Peristiwa itu membunuh tiga tentara Irak dan dua warga sipil, serta melukai belasan warga lainnya. (brt/nkn)