Kim Jong-Nam Tewas, Anaknya Jadi Target Rezim Korut Selanjutnya?

Kim Jong-Nam Tewas, Anaknya Jadi Target Rezim Korut Selanjutnya?

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 18 Feb 2017 18:14 WIB
Kim Jong-Nam dan Kim Jong-Un (Reuters)
Pyongyang - Politik dinasti yang berlaku di Korea Utara (Korut) memberikan keistimewaan bagi anggota keluarga nomor satu di negara komunis itu. Namun begitu kesalahan dilakukan oleh siapa saja yang terlibat konflik kekuasaan, ada harga mahal yang harus dibayar.

Pembunuhan Kim Jong-Nam yang merupakan kakak tiri pemimpin Korut disinyalir memicu kekhawatiran di kalangan keluarga maupun kerabat yang juga diusir maupun mengasingkan diri dari Korut. Jong-Nam diketahui memiliki dua istri dan beberapa anak yang tinggal di China dan Macau.

Baca juga: Intelijen Korsel: Korut Terus Coba Bunuh Kim Jong-Nam 5 Tahun Ini

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/2/2017), putra Jong-Nam yang bernama Kim Han-Sol dikhawatirkan menjadi target selanjutnya. Han-Sol hidup dalam pengasingan bersama ayah dan ibunya di Macau. Han-Sol pernah melontarkan kritikan terbuka untuk pamannya, Kim Jong-Un, yang kini memimpin Korut.

"Sementara kepemimpinan Kim Jong-Un yang penuh teror terus berlanjut, beberapa elite di Pyongyang mulai berpikir soal kemungkinan alternatif," tutur mantan diplomat Korut, Koh Young-Hwan, yang kini menetap di Korea Selatan (Korsel) dan menjadi pengamat isu Korut.

"Kim Jong-Un pasti memiliki kekhawatiran soal sosok semacam itu (yang berpotensi mengancam posisinya). Sekarang Jong-Nam sudah tewas, Anda bisa katakan jika putranya juga dalam bahaya besar," imbuhnya.



Baca juga: Keluarga Kim Jong-Nam di Macau Dalam Perlindungan Polisi

Han-Sol yang kini berusia 21 tahun diyakini telah lulus dari kuliahnya di Science Po University di Prancis, namun keberadaannya saat ini tak diketahui pasti. Beberapa pengamat meyakini otoritas China melindungi Jong-Nam dan keluarga, sebagai antisipasi jika mereka membutuhkan sosok yang ramah terhadap mereka sebagai pengganti Kim Jong-Un nantinya.

"China telah melindungi Jong-Nam dan keluarganya. Makanya, dia semakin dibenci oleh pemimpin Korut," sebut Kim Sung-Min yang merupakan tokoh pembelot Korut yang kini banyak berperan pada propaganda anti-Korut di Seoul.

Tahun 2012 lalu, saat masih sekolah di Bosnia, Han-Sol sempat menyebut pamannya, Jong-Un, sebagai 'diktator' dalam sebuah wawancara. Han-Sol yang dikenal cerdas dan pandai berbicara ini juga mengindikasikan dirinya akan memiliki 'peran masa depan' di Korut.

"Saya selalu memimpikan, suatu hari, saya bisa kembali (ke Korut) dan membuat semuanya lebih baik, membuat semuanya lebih mudah untuk orang-orang di sana," ucapnya saat itu.

Baca juga: Tiga Hal Ini Bisa Jadi Alasan Kim Jong-Un Habisi Kakak Tirinya

Seorang mantan pejabat militer Korut, Ahn Chan-Il, menyebut Han-Sol kini berpotensi menjadi target setelah ayahnya tewas di Malaysia pada Senin (13/2). "Dia cenderung diam beberapa tahun terkahir setelah satu kali mengkritik Korut. Tapi sekarang ayahnya tewas diracun, dia akan mulai berbicara lagi suatu hari untuk mengkritik rezim (Korut)," sebut Ahn yang kini memimpin World Institute for North Korean Studies di Seoul.

Pembunuhan dan Pengasingan dalam Dinasti Kim

Anggota dinasti Kim dipenuhi orang-orang yang tewas mengenaskan atau dipaksa mengasingkan diri oleh rezim Korut. Sepupu Jong-Nam, Yi Han-Yong yang membelot, tewas ditembak dua pembunuh di luar rumahnya di Seoul, pada tahun 1997. Semasa hidup, Han-Yong pernah merilis memoir yang mengungkapkan kehidupan pribadi Dinasti Kim.

Kematian Jong-Nam mengingatkan pada kematian pamannya, Jang Seong-Taek, yang pernah menjadi orang nomor dua di Korut. Jang dieksekusi mati di Pyongyang tahun 2013 karena dianggap berkhianat dan korupsi. Semasa hidup, Jang dikenal dekat dengan Jong-Nam dan bahkan disebut pelindungnya.

Paman Jong-Un lainnya, Kim Pyong-Il (62), diketahui sempat hidup dalam pengasingan di Eropa selama tiga dekade terakhir. Pyong-Il yang kini menjabat Duta Besar Korut untuk Republik Ceko sempat cekcok dengan ayah Jong-Un, Kim Jong-Il semasa muda.

"Sejak lama dianggap tabu untuk membahas soal dirinya dan setiap pejabat yang mencoba berkawan dengan Pyong-Il mendapat hukuman," tutur pembelot Kim Sung-Min.

Baca juga: Silsilah Dinasti Kim di Korea Utara

Kakak laki-laki Jong-Un, Jong-Chul (35), juga diketahui hidup mengasingkan diri. Dia kerap bepergian ke luar negeri dan menjauhi dunia politik. Intelijen Korsel, tahun lalu, menyebut Jong-Chul tinggal dalam pengasingan dengan pemantauan ketat. Dia diketahui gemar minum alkohol dan mengalami gangguan kesehatan mental.

"Meskipun Jong-Chul lebih tua dari Jong-Un, dia diprediksi tidak akan memainkan peranan penting di Korut," sebut mantan Wakil Dubes Korut untuk Inggris, Thae Yong-Ho, yang membelot ke Korsel tahun lalu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads