Hal ini disampaikan Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat setelah melakukan salat Jumat di Masjid At-Taqwa, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Pada tahun 2016, Pemprov DKI sudah memberangkatkan 50 marbut yang berada di Jakarta.
"Marbut akan terus kita umrahkan. Kita akan tambah jumlahnya yang berangkat menjadi 200 orang," ujar Djarot di Masjid At-Taqwa, Jakarta Timur, Jumat (17/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pernah tanya ke Pak Sekda Saefullah, sekarang sistemnya bagaimana. Dia bilang diundi. Saya bilang itu kurang adil," ujar Djarot
"Saya bilang yang diprioritaskan itu yang sudah lama (jadi marbut), yang ikhlas dan tinggal di situ (di masjid). Itu yang dapat duluan, terutama yang sudah sepuh-sepuh. Yang muda-muda menyusul. Kalau diundi itu nggak adil," lanjutnya.
Proses pengajuannya, lanjut Djarot, dilakukan oleh kelurahan masing-masing yang melakukan pendataan. Setelah itu, data dikirim ke tingkat kota, baru diseleksi di Pemprov DKI. Baru nanti diumumkan siapa saja marbut yang mendapatkan umrah gratis dari Pemprov DKI.
"Yang mengajukan wilayah masing-masing di kelurahan. Baru ke kota dan provinsi. Di situ ditentukan, diurut siapa yang paling benar-benar memuliakan masjid. Tiap tahunnya akan kita tambah (marbut yang berangkat umrah)," ujarnya. (bis/fdn)











































