Endah terbang bersama pasangannya, Peter Lynch, yang dikenal sebagai pengusaha bidang tambang yang baru pindah dari Queensland ke Perth. Pesawat kecil jenis Grumman G-73 Mallard yang diterbangkan Lynch, jatuh menghujam ke sungai pada Kamis (26/1) waktu setempat dan menewaskan keduanya.
Seperti dilansir Australia Plus Indonesia, Jumat (27/1/2017), Endah diketahui bekerja dengan Lynch sebagai manajer investor dan public relations di Cokal, perusahaan batu bara asal Australia yang beroperasi di Indonesia, Tanzania dan Mozambik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pesawat Jatuh di Perth, 2 Tewas Termasuk Wanita Asal Indonesia
Profil LinkedIn miliknya menyebut Endah sebagai lulusan S2 Magister Manajemen di Universitas Indonusa Esa Unggul. Profil itu juga menyebut Endah sudah 3 tahun bekerja di Cokal.
Dituturkan Konsulat Jenderal RI di Perth, Ade Padmo Sarwono, seperti dilansir Australia Plus, pihak KJRI telah memberitahu pihak keluarga Endah soal kecelakaan ini. "KJRI sudah menghubungi dan berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia," ujar Ade.
"Kita juga akan terus berkomunikasi dengan polisi untuk memperoleh akses ke kamar jenazah, yang rencananya dilakukan hari ini," katanya saat dihubungi Erwin Renaldi dari ABC Australia Plus.
Ade menjelaskan bantuan yang akan diberikan oleh KJRI saat ada warga Indonesia yang meninggal di Australia adalah mengupayakan agar keluarga korban bisa datang ke Australia dan menemui otoritas atau pihak kepolisian.
"Kita akan membantu proses pengajuan visa bagi keluarga untuk datang ke Perth atau memfasilitasi untuk bertemu otoritas. Untuk selanjutnya soal jenazah, itu tergantung pihak keluarga untuk dibawa ke Indonesia atau tidak," tambahnya.
(nvc/ita)











































