"Kita melakukan penyelidikan kemungkinan potensi pelaku pencurian spesialis di kos-kosan (sebagai pelakunya). Tapi ini masih analisa kami, belum bisa kami simpulkan," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya sendiri baru-baru ini menangkap pasangan Luphnah Machpud alias Madambih (42) dan Bambang Setiawan (39). Keduanya adalah pelaku pencurian spesialis kos-kosan dengan modus bertamu atau menawarkan kue.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini kita belum bisa menyimpulkan mereka adalah pelaku pembunuhan mahasiswi Esa Unggul. Mereka sendiri nggak bawa sajam, kemungkinan ada pelaku lain," katanya.
Tim dari Subdit Jatanras juga ikut menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Menurut Hendy, ada beberapa kendala dalam pengungkapan kasus tersebut, salah satunya minimnya saksi.
Awalnya, polisi mencurigai Zaenal, kekasih Arum, adalah pelakunya. Namun dari hasil penyelidikan, dugaan itu terpatahkan.
"Minimnya saksi. Kemudian dari analisa, sempat kita asumsikan pacarnya tersangka, tapi setelah analisa antara alibi pacarnya dan analisa keterangan saksi dan IT memang yang disampaikan pacarnya bener, jadi kita coret nama pacarnya dari potential suspect," jelas Hendy.
Baca juga: Spesialis Pencuri di Kosan Ditangkap, Modusnya Pura-pura Bertamu
Terkait dengan dua pelaku pencurian di kos-kosan, Luphnah dan Bambang, keduanya ditangkap Sundit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada tanggal 14 Januari lalu. Keduanya ditangkap setelah melakukan pencurian di kos-kosan di Jl Petojo Selatan Kesehatan 7 No 16, Jakarta Pusat, pada 10 Januari lalu.
"Tersangka Bambang berperan sebagai joki yang menunggu tersangka Luphnah di motor. Sementara tersangka Luphnah dia sebagai pelaku pencurian yang masuk ke kosan dengan modus menawarkan kue atau bertamu, lalu mencuri barang, seperti laptop dan barang berharga lainnya," tandas Hendy. (mei/idh)