Trump Teken Pembangunan Tembok, Meksiko: Kami Tak Akan Bayar

Trump Teken Pembangunan Tembok, Meksiko: Kami Tak Akan Bayar

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 26 Jan 2017 11:13 WIB
Enrique Pena Nieto (REUTERS/Edgard Garrido)
Mexico City - Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memerintahkan pembangunan tembok perbatasan. Presiden Nieto menegaskan, Meksiko tidak akan pernah membayar pembangunan tembok itu.

"Saya menyayangkan dan mengecam keputusan Amerika Serikat untuk melanjutkan pembangunan tembok, yang bertahun-tahun, telah memisahkan kita bukannya menyatukan kita," ucap Presiden Nieto dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi Meksiko, seperti dilansir AFP, Kamis (26/1/2017).

"Meksiko tidak tidak percaya pada tembok. Saya telah mengatakannya berulang kali: Meksiko tidak akan membayar untuk tembok apapun," tegasnya, merujuk pada sumpah Trump untuk membuat pemerintah Meksiko membayar pembangunan tembok perbatasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meksiko memberikan dan mengharapkan rasa hormat sebagai negara yang berkedaulatan penuh," imbuh Presiden Nieto.

Baca juga: Trump Teken Keputusan Pembangunan Tembok AS-Meksiko

Politikus oposisi di Meksiko menyerukan agar Presiden Nieto membatalkan rencana pertemuan dengan Trump di Washington DC pada 31 Januari mendatang. Namun dalam pernyataannya, Presiden Nieto tidak mengindikasikan apakah dirinya akan tetap menemui Trump atau tidak.

Presiden Nieto hanya menyatakan akan menunggu laporan dari delegasi pejabat tinggi Meksiko yang kini ada di AS, untuk mempersiapkan kunjungannya. Dia juga menyebut dirinya akan berkonsultasi dengan para gubernur dan anggota parlemen Meksiko, sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Lebih lanjut, Presiden Nieto memerintahkan 50 konsulat yang ada di AS untuk bertindak sebagai penasihat hukum atas hak-hak para imigran. "Masyarakat tidak sendirian. Pemerintah Meksiko akan memberikan penyuluhan hukum yang akan menjamin perlindungan yang mereka perlukan," sebutnya.

Sementara itu, pemimpin oposisi Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebut pembangunan tembok perbatasan itu sebagai penghinaan bagi Meksiko. Obrador menyerukan agar Meksiko menggugat Trump lewat PBB. "Saya, dengan penuh penghormatan, menyarankan agar pemerintah Meksiko mengajukan gugatan hukum di PBB, terhadap pemerintah AS atas pelanggaran HAM dan diskriminasi ras," usul Obrador, seperti dilansir Reuters.

Baca juga: Presiden Meksiko Didesak Batalkan Pertemuan dengan Trump

Presiden Trump, pada Rabu (25/1), menandatangani perintah eksekutif untuk segera memulai perencanaan, desain, dan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko. Trump menyebut tembok ini akan mencegah masuknya imigran gelap dan penyelundup narkoba.

"Negara tanpa perbatasan bukanlah negara. Terhitung mulai hari ini, Amerika Serikat akan mengambil alih kembali perbatasannya," tegas Trump, yang juga menegaskan bahwa Meksiko akan mengganti biaya pembangunan tembok perbatasan itu.



(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads