"Ada salah satu (pemilik) toko yang bicara Rp 500 ribu penghasilannya, dibandingkan dulu yang sebelumnya Rp 5 juta dan artinya itu adalah penurunan yang sangat drastis," kata Annisa kepada wartawan di Jakarta Gems Center, Rawa Bening, Jakarta Timur, Senin (23/1/2017).
"Saya tanya juga ke ketua pedagang asosiasi di sini semenjak kapan sih penurunan dari para UMKM, khususnya pedagang batu ini, mulai menurun, dan itu dari tahun 2015. Artinya, sudah hampir 2 tahun demand dari batu ini berkurang," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Batu itu akan lebih ada nilai tambahnya jika kita bisa mengikat batu itu dengan cantik, nah pelatihan seperti ini. Satu pelatihan mungkin mengasah batu, atau cutting batu untuk lebih baik lagi caranya. Dua, bagaimana batu yang sudah dipotong dengan baik, bagaimana membuat perhiasan itu menarik, atau batu itu dibentuk menjadi hiasan rumah yang menarik. Nah itu perlu ada pelatihan," ucapnya.
Annisa mengatakan pelatihan bisa memberi nilai tambah pada batu-batu dari berbagai daerah di Indonesia. Dia menegaskan Agus dan Sylviana punya perhatian khusus untuk ekonomi kreatif.
"Saya mewakili Pak Agus dan Mpok Sylvi, bagaimana kondisi perekonomian dari ekonomi kreatif, khususnya untuk pedagang batu ini, itu yang pertama. Tentu nanti saya akan kasih masukan tentu yang tadi penurunan daripada demand atau konsumsi masyarakat akan batu, kemudian juga kirim salam juga kepada pedagang batu di sini harus tetap semangat karena mereka juga memajukan ekonomi Jakarta," papar Annisa.
(imk/erd)