"Sangat, sangat sedikit orang yang bisa melakukan pekerjaan yang Anda orang lakukan. Dan saya ingin Anda tahu, saya ada di belakang Anda," kata Trump disambut tepuk tangan dan sorak sorai dari sekitar 400 pegawai CIA seperti dilansir Reuters, Minggu (22/1/2017).
Sementara itu, kemudian Trump menyatakan dirinya dalam tujuan yang sama untuk melawan dan menyingkirkan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Relasi antara Trump dengan CIA sempat menegang ketika adanya temuan intelijen AS tentang adanya campur tangan Rusia dalam pemilihan umum yang telah memenangkannya.
Badan-badan intelijen AS pernah mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan langsung pemerintahannya untuk membantu Trump memenangi Pemilu AS. Dalam laporan itu disebutkan bahwa, Rusia berupaya membantu Trump dengan melancarkan kampanye fitnah kepada Hillary Clinton, rival Trump dari Partai Demokrat.
Atas hal itu, Trump menyalahkan badan-badan intelijen menggunakan taktik seperti Nazi. Direktur CIA John Brennan sempat menyarankan Trump untuk lebih berhati-hati ketika berkomentar di publik.
Trump menyebut, ketegangan yang terjadi ini disebabkan oleh media. "Saya memiliki perang berjalan dengan media. Mereka adalah salah satu orang yang paling jujur di bumi," sindirnya.
Dia memberikan contoh bagaimana media menampilkan gambar lapangan kosong saat pelantikannya sebagai Presiden AS. Padahal menurutnya ada lebih dari satu juta orang yang hadir pada acara tersebut.
"Saya berpidato. Saya memandang ke luar, ke lapangan itu, itu tampak seperti satu juta, satu setengah juta orang," tuturnya.
"Mereka menunjukkan bidang di mana ada praktis tidak ada orang berdiri di sana. Dan mereka berkata, Donald Trump tidak menggambarkan dengan baik," tambahnya. (jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini