Kebijakan moratorium sebulan terhadap rute UKI (Cawang)-Cibubur milik TransJ itu diambil Soni pada 23 Desember 2016 lalu. Respons cepatnya itu adalah jawaban untuk sopir angkot K56 yang pada hari itu datang ke Balai Kota untuk protes kehilangan penumpang gara-gara bus TransJ. Perusahaan pelat merah mengalah pada perusahaan partikelir.
"Mengalah selangkah untuk maju seribu langkah. Moratorium maksimum sebulan atau bisa lebih cepat," kata Soni kepada detikcom, Kamis (12/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai pamong harus bisa 'ngemong' terhadap pengusaha kecil dan besar agar dapat saling mengisi, berdampingan, dan menguntungkan," kata Soni.
(Baca juga: TransJ Dibekukan Karena Protes Sopir Angkot, BPTJ: Kami Atur)
Belum jelas betul kapan pembekuan rute UKI-Cibubur milik TransJakarta akan diakhiri. Namun Soni optimis pembekuan itu bahkan bisa diakhiri kurang dari sebulan sejak 23 Desember. Terakhir, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyatakan akan mengatur polemik rute ini.
"Sekarang punya sama-sama, nanti kita atur! Ya nanti kalau masuk ke sini (Jabodetabek) persyaratannya kayak gini, jadi nggak ada ini trayek saya, ini trayek saya," tegas Kepala BPTJ Elly Sinaga, Rabu (11/1) kemarin.
Sebagaimana diketahui, Ahok saat masih aktif menjabat sebagai Gubernur DKI sering mengutarakan rencananya untuk menjadikan TransJ sebagai perusahaan yang digdaya di Jakarta. Bila ada bus reyot dan ugal-ugalan yang beroperasi, maka tentu konsumen akan lebih memilih bus TransJ yang bagus dan tertib. Moda transportasi dengan pelayanan yang baguslah yang akan memenangkan hati warga Jakarta.
"Angkutan umum, kita sudah putuskan seluruh rute bus akan diambil alih oleh TransJakarta. Kalau kamu masih tetap jalan, ya silakan, kita saingan," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016 lalu.
(dnu/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini