Informasi yang dihimpun, Mumuh diduga menjadi korban pengeroyokan sekelompok pemuda di kampungnya. Kapolsek Ciemas AKP Ahmad Nurawan mengatakan korban awalnya ditemukan oleh putranya bernama Darus dalam kondisi tergeletak bersimbah darah di saung kebun miliknya, Selasa (10/1) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Putra korban kemudian melaporkan hal itu ke personel jaga," kata Ahmad Nurawan kepada wartawan, Rabu (11/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada isu yang tersebar bahwa korban adalah dukun santet, masih kita selidiki," ujarnya.
Sementara itu, Darus menceritakan, saat ditemukan, posisi ayahnya tergeletak di dekat sajadah tempat salat di dalam saung kebun yang berlokasi cukup jauh dari perkampungan warga. Sudah beberapa hari ini ayahnya itu sering berlama-lama di kebun tersebut karena menunggu jemuran padi.
"Saya sengaja datang ke saung karena ditunggu sampai sore Bapak enggak pulang, saya telepon nomornya nggak aktif. Beliau memang sering nunggu jemuran padi kering, lalu selesai salat asar pulang ke rumah. Pas saya periksa ke sana, ternyata bapak saya sudah tergeletak penuh darah," kata Darus.
Darus melihat ayahnya masih menggunakan kemeja koko berwarna merah dan sarung kotak-kotak berwarna kuning gading. Ada sejumlah barang milik ayahnya yang hilang.
"Ada tas kecil hitam di dalamnya ada dompetnya, selain itu HP Bapak juga hilang," tuturnya. (idh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini