Kritik 'Pahlawan Kafir' di Rupiah Baru, Dwi Estiningsih Dilaporkan ke Polisi

Kritik 'Pahlawan Kafir' di Rupiah Baru, Dwi Estiningsih Dilaporkan ke Polisi

Herianto Batubara, Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 21 Des 2016 15:33 WIB
Foto: Dwi Estiningsih (Istimewa)
Jakarta - Nama Dwi Estiningsih sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Dia disoal gara-gara cuitannya di Twitter mempersoalkan gambar 5 pahlawan nasional--yang disebutnya sebagai kafir--masuk di mata uang rupiah baru.

Dilihat detikcom, Rabu (21/12/2016), Dwi lewat akun Twitter-nya, @estiningsihdwi, me-retweet sebuah berita berjudul 'Tiada Pahlawan Imam Bonjol di Dompet Kami Lagi'. Gambar Imam Bonjol di uang Rp 5.000 di uang rupiah baru saat ini memang digantikan sosok guru besar Nahdlatul Ulama (NU), Dr KH Idham Chalid.

Dwi pun mengkritisi Bank Indonesia (BI) dan pemerintah yang baru saja menerbitkan uang rupiah desain baru. Dia mengkritik 12 pahlawan yang gambarnya terpampang di uang rupiah baru. Dia menilai komposisi pahlawan di uang baru itu dari sisi agama tidak sesuai karena tidak mengakomodir Islam sebagai mayoritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Luar biasa negeri yang mayoritas Islam ini. Dari ratusan pahlawan, terpilih 5 dari 11 adalah pahlawan kafir," tulis Dwi. Cuitan Dwi itu pun ramai direspons netizen dengan nada kritik.

Ada salah satu netizen yang mengingatkan Dwi bahwa pahlawan yang berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya dari kalangan umat Islam. Dwi pun merespons kembali.

"Iya sebagian kecil dari nonmuslim berjuang, mayoritas pengkhianat. Untung sy belajar #sejarah," tulisnya.

Dwi juga mencuitkan protes soal foto pahlawan nasional Cut Meutia di uang baru pecahan Rp 1.000 kertas yang tidak memakai jilbab. "Cut Meutia, ahli agama & ahli strategi. Bukan ahli agama bila tak menutup aurat #lelah," tulisnya.

Berbagai cuitan Dwi itu pun ramai dipersoalkan netizen. Banyak pula yang mengecam dirinya. Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia (Forkapri) bahkan telah melaporkan Dwi ke Polda Metro Jaya.

Kritik 'Pahlawan Kafir' di Rupiah Baru, Dwi Estiningsih Dilaporkan ke PolisiFoto: Dwi Estiningsih (Istimewa)

Ahmad Zaenal Efendi, yang mengaku sebagai anak pejuang, merasa terhina dengan pernyataan Dwi tersebut. Dalam laporan bernomor LP/6252/XII/2016/PMJ/Dit.Reskrimsus, Dwi dilaporkan atas tuduhan Pasal 28 ayat (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Kritik 'Pahlawan Kafir' di Rupiah Baru, Dwi Estiningsih Dilaporkan ke PolisiFoto: Dwi Estiningsih Dilaporkan ke Polda Metro Jaya (Mei Amelia/detikcom)

"Kami sangat terluka kebetulan kami keluarga pejuang. Kami lihat ini ada upaya adu domba memecah belah," ujar Ahmad, yang didampingi kuasa hukumnya, Birgaldo Sinaga.

detikcom telah mencoba menelepon Dwi untuk mengonfirmasi berita ini lewat nomor HP yang tercantum di akun Facebook-nya, namun tidak aktif. Dwi diketahui pernah menjadi caleg PKS untuk DPRD DIY di Pemilu 2014, namun gagal. (hri/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads