Dituturkan jaksa yang menangani kasus ini, seperti dilansir AFP, Jumat (25/11/2016), pelaku yang mengenakan masker dan membawa senapan shotgun serta sebilah pisau, menyerbu masuk ke dalam rumah jompo yang ada di desa Montferrier-sur-Lez, dekat Montpellier, Prancis bagian selatan.
Dalam insiden yang terjadi pada Kamis (24/11) waktu setempat ini, pelaku mengikat seorang wanita yang bekerja di rumah jompo itu dan kemudian membunuhnya. Dituturkan sumber, seperti dilansir Reuters, polisi menemukan jasad seorang wanita dengan luka tusukan beberapa kali di tubuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan sumber kepolisian setempat, pihaknya telah memeriksa seluruh bagian gedung untuk mencari pelaku, namun diyakini pelaku telah kabur. Untuk saat ini, kepolisian setempat belum memiliki bukti yang menunjukkan bahwa serangan ini didasari motif terorisme.
Diketahui bahwa Prancis masih di bawah situasi darurat sejak serangkaian serangan terorisme yang melanda negara itu, termasuk pembunuhan pastur Katolik yang sudah lanjut usia pada Juli lalu.
"Untuk saat ini, hanya ada satu korban," terang jaksa wilayah Montpellier, Christophe Barret, kepada AFP.
"Sejauh ini belum ada bukti khusus soal motif untuk tindak kejahatan ini," imbuhnya. Identitas pelaku penyerangan belum dirilis oleh otoritas setempat. Namun disebutkan bahwa pelaku penyerangan tidak dikenal oleh otoritas setempat.
Para penghuni rumah jompo itu berusia 75-90 tahun. Kebanyakan penghuni jompo itu, sebut otoritas setempat, memerlukan bantuan untuk sekadar berjalan kaki.
"Doa kami malam ini untuk wanita yang kehilangan nyawanya dalam serangan di rumah jompo," tutur Sekretaris Jenderal Konferensi Uskup Prancis, Olivier Ribadeau Dumas.
(nvc/imk)