Seperti dilansir Reuters, Kamis (24/11/2016), Perdana Menteri China, Li Keqiang, memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden yang terjadi di pembangkit listrik Fengcheng, Provinsi Jiangxi pada Kamis (24/11) pagi ini. PM Li meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab harus ditindak tegas.
"Perkuat pengawasan dan langkah-langkah pencegahan, untuk mencegah insiden besar seperti ini terjadi kembali," demikian pernyataan PM Li.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: AFP PHOTO/STR |
Sedangkan televisi nasional CCTV melaporkan, korban tewas bertambah menjadin 67 orang. Sementara media lokal melaporkan satu orang masih hilang.
Insiden ini terjadi pada menara pendingin pada pembangkit listrik yang masih dalam proses pembangunan. Salah satu platform pada menara pendingin itu roboh dan menimpa pekerja yang ada di bawahnya.
Berbagai foto dari lokasi kejadian menunjukkan lempengan beton, balok baja dan potongan logam saling bertumpuk di bagian dasar sebuah struktur yang berbentuk lingkaran besar.
Total 32 mobil pemadam dan 212 personel militer dikerahkan ke lokasi untuk membantu upaya penyelamatan dan pencarian korban. Para petugas penyelamat yang mengenakan helm pelindung terlihat mondar-mandir sambil membawa tandu dari lokasi insiden ini.
Foto: AFP PHOTO/STR |
Dua unit pembangkit listrik tenaga batu bara yang mampu menghasilkan listrik 1.000 megawatt mulai dibangun pada Juli lalu dan diperkirakan selesai pada awal tahun 2018 mendatang. Proyek ini memakan dana 7,67 miliar yuan atau setara Rp 15 triliun.
(nvc/fdn)












































Foto: AFP PHOTO/STR
Foto: AFP PHOTO/STR