Dilansir Dailymail.co.uk, Jumat (18/11/2016), pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris menduga hilangnya bangkai kapal ini dikarenakan telah diambil oleh para pemulung besi tua ilegal.
"Bangkai (kapal) itu nyaris semua dipindahkan dari dasar laut oleh pemulung besi ilegal," demikian kecaman yang dikeluarkan oleh Kemenhan Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah menghubungi pihak berwenang di Indonesia untuk mengekspresikan perhatian serius kami dan meminta mereka untuk menyelidiki laporan dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi situs dari gangguan yang lebih jauh," ujar juru bicara Kemenhan Inggris.
![]() |
Kemenhan Inggris menambahkan penodaan terhadap bangkai kapal perang menyebabkan penderitaan bagi orang-orang yang ditinggalkan dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Bahkan sebuah bangkai kapal selam Amerika Serikat juga hilang karena dihancurkan oleh pemulung besi ilegal, seperti dilansir Guardian. Pemerintah Inggris mengutuk hilangnya bangkai kapal perang itu.
"Pemerintah Inggris mengecam gangguan tidak sah pada setiap kapal karam yang berisi sisa-sisa jasad manusia," tegas juru bicara Kementerian Pertahanan Pemerintah Inggris.
Ratusan tentara Inggris tewas saat ketiga kapal ditenggelamkan. Dari 173 Orang yang berasal dari kapal HMS Electra, hanya 54 selamat dan delapan orang tewas ketika HMS kapal Encounter tenggelam. Sementara itu, sebagian besar orang selamat di HMS Exeter setelah diselamatkan oleh pihak Jepang.
Tuduhan keterlibatan kelompok pencuri besi tua juga disuarakan oleh pihak Belanda yang tiga bangkai kapal perangnya juga hilang di Laut Jawa. Kabinet Belanda, dilansir NRC, menyampaikan keprihatinannya dan menyebut penjamahan atas ketiga bangkai kapal perang tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
Mengenai kejadian ini, Belanda telah memberi tahu negara-negara terkait, antara lain Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Indonesia. Selanjutnya Belanda mengupayakan investigasi atas hilangnya ketiga bangkai kapal perangnya itu.
"Kita prihatin atas apa yang terjadi, sebab ini menyangkut 'makam perang' yang harus dihormati. Saya mesti menunggu hasil investigasi, setelah itu Anda akan tahu lebih lanjut dari saya," ujar Menteri Pertahanan Belanda Jeanine Antoinette Hennis-Plasschaert seperti dikutip detikcom dari RTL Late Night.
Sementara itu, berdasarkan pernyataan resmi Kementerian Belanda, bangkai kapal HMNLS De Ruyter dan HMNLS Java hilang keseluruhan. Bagian terbesar HMNLS Kortenaer juga dinyatakan hilang. Ketiga kapal perang itu ditemukan oleh penyelam amatir pada tahun 2002 lalu, 60 tahun setelah kapal itu tenggelam.
Isu hilangnya kapal Belanda ini merebak menjelang kedatangan Perdana Menteri Mark Rutte, yang akan kembali melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pekan depan, dari tanggal 21 hingga 24 November 2016. (tfq/nwk)