Seperti dilansir AFP, Kamis (17/11/2016), kelompok Bersih mendorong pendukungnya untuk berkumpul di Kuala Lumpur mengenakan kaos warna kuning yang menjadi ciri khas mereka pada Sabtu (19/11) mendatang. Unjuk rasa bersih bertujuan menyerukan PM Najib mundur terkait skandal korupsi perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Namun massa kaos merah yang mendukung PM Najib dan partai berkuasa United Malays National Organisation (UMNO), bersumpah akan menghadapi demonstran kelompok Bersih. Namun polisi mengingatkan, gas air mata dan meriam air akan digunakan jika aksi kekerasan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita resmi Malaysia, Bernama, PM Najib memperingatkan bahwa kekerasan tidak akan ditoleransi dalam unjuk rasa antipemerintah yang digelar akhir pekan.
"Anda tidak bisa sesuka hati terlibat dalam bentrokan fisik," ucap PM Najib.
"Tidak akan baik bagi kita dan itu bukan budaya yang bisa diterima sebagai cara hidup kita di Malaysia," imbuhnya.
PM Najib yang saat ini tengah melakukan kunjungan ke Jepang, menambahkan: "Jika satu pihak ingin menggelar protes dan pihak lainnya yang ingin melindungi pemerintah harus keluar...tapi saya tidak ingin ada bentrokan fisik."
Secara terpisah, pemimpin kelompok Kaos Merah, Jamal Yunos dengan nada ancaman mengingatkan: "Apa saja bisa terjadi, termasuk kekerasan."
(nvc/ita)