Dari foto yang diterima dari Kepala Biro Informasi dan Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan, pesawat itu jatuh di tebing yang curam. Tampak di foto lainnya, di tebing itu berserakan badan pesawat yang sudah tak berbentuk, dan hanya terlihat serpihan kecil.
![]() (Foto: Kemenhub) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berita terakhir, 3 jenazah sudah di Puskesmas Jila, 1 jenazah lagi dalam perjalanan ke Puskesmas Jila," demikian keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Biro Informasi dan Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan, Selasa (1/11/2016).
Dalam pesawat kargo itu ada 4 orang terdiri dari Pilot Farhat Limi, First Officer (FO) R Fendi Ardianto, Engineer Steven dan Flight Operation Officer (FOO) Andi Baringan. Pesawat itu mengangkut bahan bangunan berupa gorong-gorong dan mesin molen dengan total berat 3.130 kilogram.
Menurut Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) F Henry Bambang Soelistyo, lokasi jatuhnya pesawat tersebut sudah ditemukan pukul 06.35 WIT pada koordinat 04 06 27 S - 137 38 79 E pada ketinggian 12.000 feet.
Sebelum hilang kontak, pesawat sempat melakukan kontak pertama dengan petugas bandara di Ilaga yang melaporkan jika posisinya sudah di Ilaga dan diperkirakan akan segera mendarat.
Selanjutnya selang beberapa menit, petugas bandara menghubungi pesawat itu namun tidak direspon, petugas juga sudah meminta bantuan kepada pesawat yang melintas di area Ilaga namun tidak juga mendapatkan informasi.
Sebanyak 18 anggota tim SAR diterjunkan melakukan pencarian dibantu dengan satu unit helikopter milik PT Freeport Indonesia dan 2 Trigana Air Service. (nwk/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini