Sebanyak 117 orang lainnya mengalami luka-luka dan dalam kondisi kritis usai serbuan tersebut. Saat kejadian, sekitar 200 orang diperkirakan ada di dalam kompleks akademi kepolisian yang digunakan untuk melatih calon polisi setempat.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/10/2016), penyerbuan ini sempat diwarnai aksi penyanderaan beberapa orang yang berlangsung selama 5 jam pada Senin (24/10) malam waktu setempat. Dituturkan salah satu dokter senior di Rumah Sakit Sipil Quetta, Wasim Beg, jasad korban tewas telah dibawa ke rumah sakit setempat. Kebanyakan mereka yang tewas merupakan kadet kepolisian setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: REUTERS/Naseer Ahmed |
Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun salah satu komandan militer di Baluchistan, Jenderal Sher Afgun menuturkan bahwa penyadapan telepon antara pelaku penyerangan dengan orang yang menginstruksikan mereka, menunjukkan pelakunya berasal dari kelompok militan sektarian setempat, Lashkar-e-Jhangvi.
Lashkar-e-Jhangvi yang berasal dari Provinsi Punjab, memiliki sejarah panjang dalam melakukan serangan sektarian di Baluchistan, khususnya terhadap kelompok minoritas Hazara Shias. Motif penyerbuan ke akademi kepolisian ini masih belum diketahui pasti.
Kepolisian, militer dan personel paramiliter tiba di lokasi kejadian selang 20 menit setelah penyerbuan berlangsung. Dalam keterangannya, Kementerian Dalam Negeri Pakistan menyebut, dibutuhkan waktu 5 jam untuk mengakhiri penyerbuan sekelompok pria bersenjata itu.
Tidak dijelaskan lebih lanjut kondisi para pelaku. Namun salah satu fotografer Reuters yang ada di lokasi kejadian menyebut, otoritas setempat membawa keluar jasad seorang pemuda yang disebut sebagai salah satu pelaku dan telah ditembak mati pasukan keamanan setempat.
Foto: REUTERS/Naseer Ahmed |
Secara terpisah, pejabat senior badan penegak hukum Pakistan menyebut serangan di Quetta pada Senin (24/10) malam itu cukup terkoordinasi. Pejabat yang enggan disebut namanya ini, menyebut para pelaku menyerbu akademi kepolisian dari lima titik berbeda.
Begitu masuk ke dalam kompleks, para pelaku bergerak ke salah satu asrama yang menampung sekitar 200-250 calon polisi yang sedang tidur. Setidaknya tiga ledakan terjadi di lokasi kejadian, selama penyerbuan berlangsung.
(nvc/ita)












































Foto: REUTERS/Naseer Ahmed
Foto: REUTERS/Naseer Ahmed