Temuan jasad tiga warga asing ini terjadi di tengah gencarnya operasi antikriminal yang digaungkan Presiden Rodrigo Duterte. Sejak Duterte menjabat pada 30 Juni lalu, lebih dari 3.600 orang tewas dalam operasi kepolisian maupun praktik pembunuhan sewenang-wenang.
Dituturkan pejabat Kementerian Luar Negeri Korsel yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters, Kamis (13/10/2016), ketiga jasad itu terdiri atas dua jasad laki-laki dan satu perempuan dengan usia diperkirakan di atas 40 tahun. Identitas ketiganya belum dirilis ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motif pembunuhan ketiga warga Korsel itu belum diketahui pasti. Hingga kini, belum ada satupun tersangka yang ditangkap terkait kasus ini. Pejabat Kemenlu Korsel ini menyebut, pejabat konsuler Korsel yang ada di Manila terus berkoordinasi dengan otoritas Filipina terkait kasus ini.
Kedutaan Besar Filipina yang ada di Seoul menolak untuk mengomentari hal ini. Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Filipina sendiri.
Menurut media-media Korsel, kasus terbaru ini menambah daftar sedikitnya enam warga Korsel ditemukan tewas di Filipina sepanjang tahun ini. Sejak tahun 2013, dilaporkan lebih dari 10 warga Korsel tewas dibunuh di Filipina setiap tahunnya.
(nvc/ita)











































