"Itu (patroli gabungan) telah dihentikan untuk sementara. Mereka (Washington) telah mengetahuinya," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana kepada para wartawan di Manila, Filipina seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/10/2016).
Disampaikan Lorenzana, dirinya telah menyampaikan keputusan itu kepada komandan Komando Pasifik AS saat berada di Hawaii, AS awal bulan ini. Namun Lorenzana mengindikasikan dirinya belum 100 persen yakin akan rencana final Duterte.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS dan Filipina mulai melakukan patroli bersama di Laut China Selatan di bawah pemerintahan Filipina terdahulu. Namun di bawah kepemimpinan Duterte, sikap pemerintah Filipina yang sebelumnya keras terhadap pemerintah China terkait sengketa Laut China Selatan, mulai melunak. Duterte menginginkan kerja sama dan dialog dengan Beijing.
Sementara dengan sekutu lamanya, AS, Duterte bahkan meremehkan aliansi kedua negara. "Saya telah kehilangan respek saya pada Amerika," ujar Duterte pada Selasa (4/10) lalu saat mengancam akan memutus hubungan dengan AS. Itu disampaikan sebagai respons atas kritikan AS pada perang melawan narkoba yang dilancarkan Duterte.
Sebelumnya Duterte bahkan berkomentar kasar terhadap Obama dengan menyebutnya sebagai "anak pelacur". Duterte juga telah mengatakan dirinya menginginkan pasukan khusus AS keluar dari Mindanao, Filipina selatan, yang selama ini membantu memerangi militan di wilayah itu.
(ita/ita)