Dalam debat pertama yang digelar di Hofstra University, New York pada Senin (26/9) malam waktu AS, keduanya mengenakan pakaian yang bertentangan dengan warna partai mereka. Hillary mengenakan pakaian warna merah, sedangkan Trump mengenakan setelan jas warna gelap dengan dasi warna biru.
Diawali dengan sapaan hangat, seperti dilansir The Washington Post, Selasa (27/9/2016), Trump dan Hillary langsung saling menyerang saat membahas isu perekonomian dan lapangan pekerjaan untuk warga AS. Isu lain yang dibahas adalah isu perubahan iklim, kebijakan energi, perdagangan, pajak, hingga soal cara memerangi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca juga: Debat Capres AS, Trump Ejek Hillary Soal Rencana Perangi ISIS
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada beberapa momen, moderator Holt terlihat sedikit kewalahan untuk mengarahkan kedua capres agar tetap berdebat sesuai tema. Diwarnai aksi saling serang dan saling interupsi, kedua capres tetap saling bersalaman usai debat berakhir.
Sesaat sebelum debat berakhir, moderator Holt menanyakan satu pertanyaan untuk kedua capres: "Salah satu dari Anda tidak akan menang dalam pilpres. Jadi pertanyaan terakhir saya untuk Anda malam ini, apakah Anda bersedia menerima hasil sesuai kehendak pemilih? Menteri Clinton?"
Baca juga: Trump Janji Rilis Laporan Pajak Jika Hillary Rilis Email yang Dihapus
"Baik, saya mendukung demokrasi kita. Dan terkadang Anda menang, terkadang Anda kalah. Tapi tentu saya akan mendukung hasil pilpres ini," jawab Hillary, yang kemudian menekankan kepada warga AS bahwa pilpres ini tergantung pada mereka.
Pertanyaan yang sama dilontarkan kepada Trump yang sempat menjawab panjang lebar, sebelum akhirnya moderator Holt kembali menegaskan pertanyaannya kepada Trump. "Akankah Anda menerima hasil pilpres?" tanya Holt.
"Lihat, begini ceritanya, Saya ingin membuat Amerika menjadi hebat lagi. Saya akan mampu melakukannya, saya tidak percaya Hillary akan mampu," ucapnya menjawab pertanyaan Holt.
Baca juga: Berdebat Sengit, Trump Sebut Hillary Tak Bisa Sediakan Lapangan Pekerjaan
"Jawabannya adalah, jika dia menang, saya tentu akan mendukungnya," tandas Trump, merujuk pada Hillary.
(nvc/ita)