Nama Heru pertama kali mencuat tatkala Ahok mengumumkan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) itu diusung sebagai cawagubnya jika diusung lewat jalur perseorangan. Rencana duet Ahok-Heru perlahan menjadi tidak pasti, terlebih usai Ahok menempuh jalur politik dan meninggalkan jalur independen.
Heru mengibaratkan rencana pasangan cagub-cawagub itu seperti sejoli yang menjalani fase pacaran. "Yang namanya situasi dan kondisi, kayak enggak pernah pacaran aja," kata Heru seraya berseloroh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, Heru siap melaksanakan saran Ahok untuk mendaftar menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI apabila Saefullah mencalonkan diri maju di Pilgub DKI Jakarta.
Begini kisah Heru-Ahok:
1. Dukung yang Terbaik Buat Ahok
Foto: Grandyos Zafna
|
"Yah yang lebih baik dari saya kan banyak juga," kata Heru di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Namun ketika ditanya, Heru tak mau menyebut siapa nama-nama kandidat pendamping Ahok yang lebih baik dari dirinya, kecuali hanya bercanda menyebut staf yang kebetulan duduk disampingnya. Heru adalah PNS yang menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Dia mengaku tak berpikir perihal politik.
"Ya saya kerja saja. Pokoknya yang terbaik buat Pak Gubernur saya dukung," kata Heru.
Ahok memutuskan untuk memilih jalur partai politik dan meninggalkan jalur independen. Padahal formulir dukungan jalur independen beserta KTP yang dikumpulkan sebanyak sejuta itu mencantumkan nama Ahok dan Heru sebagai pasangan cagub-cawagub. Kini formulir itu tak dipakai lagi. Heru juga tak mempermasalahkan hal itu. Kini Ahok sudah resmi menggandeng Djarot Saiful Hidayat sebagai cawagub.
"Saya easy going saja," kata Heru.
2. Siap Daftar Sekda
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Ya sudah, saya (akan) daftar. Kan orang daftar banyak kan," kata Heru di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Ahok menyarankan agar Heru mendaftar tes seleksi menjadi Sekda kelak. Soalnya, ada gelagat Sekda Saefullah saat ini juga akan maju ke Pilgub DKI 2017. Heru memang mengiyakan saran Ahok untuk mendaftar Sekda, namun dia pribadi belum ada niatan untuk menjadi Sekda DKI.
"Kalau Pak Sekdanya (Saefullah) positif mau mundur, baru ditanya ke saya. Pak Sekdanya masih ada kok," kata Heru, santai.
3. Mundur dari PNS Jika...
Foto: Ayunda W Safitri
|
"Itu prinsip Pak Heru, 'Yang penting Bapak (Ahok) jadi Gubernur. Kalau enggak jadi Gubernur, aku (Heru) berhenti'," kata Ahok menirukan ucapan Heru kepadanya. Ahok berbicara di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Dia mengungkapkan, Heru bakal selalu menurut keputusan politik Ahok. Heru hanya ingin Ahok jadi Gubernur lagi. Heru merasa tak akan ada yang mau mempekerjakan dia di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta bila bukan Ahok yang jadi Gubernur. Soal jalur independen atau jalur parpol, Heru tak menjadikan pilihan ini sebagai soal penting.
"Pak Heru orangnya mah baik sajalah prinsipnya. Dia bilang sama saya, 'Bapak mau pakai apapun, saya cuma harap bapak jadi gubernur lagi. Karena kalau Bapak enggak jadi guebernur-pun aku enggak mau jadi PNS lagi, Pak. Saya pun mungkin enggak dipakai orang di sini lagi, Pak," tutur Ahok.
Ahok menilai Heru bukanlah sosok yang ambisius. Bukan Heru yang ingin menjadi kandidat cawagub melainkan Ahoklah yang meminta Heru karena Djarot Saiful Hidayat tak direstui PDIP menjadi pasangan Ahok.
Namun hingga kini Heru belum juga mengundurkan diri dari status PNS. Heru juga masih menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
"Kalau dalam peraturan itu, (mengundurkan diri dari PNS) setelah ditetapkan sebagai calon kalau kita sudah mendaftar nanti," kata Ahok.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini