Wali Kota Muslim Pertama di London Dukung Hillary Clinton Jadi Presiden AS

Wali Kota Muslim Pertama di London Dukung Hillary Clinton Jadi Presiden AS

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Sep 2016 11:17 WIB
Sadiq Khan saat di Chicago, AS (REUTERS/Jim Young)
Chicago - Wali Kota London Sadiq Khan menyuarakan dukungan untuk calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Khan memperingatkan pandangan antimuslim dari capres Partai Republik Donald Trump justru menguntungkan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Di sela kunjungan pertamanya ke AS, tepatnya di Chicago, Khan menyebut dirinya sebagai penggemar berat Hillary. Terang-terangan, Khan mengharapkan Hillary memenangi pemilihan presiden AS pada November mendatang.

"Bisa diperdebatkan, dia (Hillary-red) memang kandidat paling berpengalaman untuk menjadi presiden," ucap Khan kepada wartawan AS, usai berbicara di hadapan 250 akademisi, diplomat dan pengusaha di Chicago, seperti dilansir Reuters, Jumat (16/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Disela Pendeta AS Saat Kritik Hillary, Donald Trump Curigai Motif Politik

"Sebagai ayah dari dua anak perempuan, saya pikir pesan yang muncul saat seorang politikus paling berpengaruh di dunia adalah seorang wanita, itu sangat fenomenal dan semoga dia (Hillary-red) menang," imbuh pria keturunan Pakistan yang mencetak sejarah sebagai Wali Kota muslim pertama di London.

Segera setelah menjabat sejak Mei lalu, Khan menyatakan ketidaksepakatannya dengan seruan Trump soal larangan pengungsi dan imigran muslim masuk ke AS. Khan menyebut seruan Trump itu 'bodoh'.

Saat berpidato selama 45 menit di depan Dewan Urusan Global Chicago, Khan tidak menyebut langsung nama Trump. Namun dia menyerang posisi pengusaha real estate asal New York itu yang ingin memperketat proses imigrasi warga muslim ke AS.

Baca juga: Saat Donald Trump Disela Pendeta AS karena Kritik Hillary Clinton di Gereja

"Saya pikir untuk menyatakan muslim tidak disambut baik di USA, untuk menyebut bahwa menjadi seorang muslim tidak cocok dengan menjadi warga Barat, tanpa disadari telah menguntungkan Daesh atau yang juga disebut ISIS," tegas Khan.

Trump menyerukan posisi keras terhadap imigran muslim di AS selama kampanye. Selain menyerukan larangan muslim masuk pada Desember 2015, Trump juga menyuarakan pemeriksaan latar belakang secara ekstrem terhadap setiap imigran, pengungsi maupun pengunjung muslim di AS.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads