"Semua kementerian yang ada korelasi dengan BNPT, ada 17 kementerian, lembaga dan badan. Seperti Kemenkominfo sangat penting perannya di sini, memverifikasi atau memfilter situs-situs itu bisa cepat kita atasi, bagaimana dengan sosial media dan lainnya," kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (11/9/2016).
Suhardi mengakui memang sudah ada kecenderungan aksi yang diistilahkan dengan alone wolf atau self radicalitation seperti kejadian di Medan. Salah satu pengaruhnya lewat sosial media, lewat situs-situs yang bermuatan terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain antisipasi melalui sosial media dan jejaring dan internet, kata Suhardi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga berperan untuk mencegah.
"Ini kan anak sekolah, harus diantisipasi. Kan sudah dilihat gejala-gejalanya seperti anak itu memisahkan diri dari kelompoknya, anak-anak itu kan bisanya kumpul dengan kelompoknya, ini sudah memisahkan diri, maka kepedulian guru, dosen, lingkungan harus bisa bisa dilihat, anak ini (IAH) kan sudah memisahkan diri dari lingkungannya kemarin itu," urainya
"Jadi kepedulian orangtua, guru, dosen dalam melihat siapa saja, begitu ada melihat penyimpangan, ketidaklaziman segera dilaporkan, sehingga bisa dideteksi," sambungnya.
Selain itu, kata Suhardi, kerjasama dengan Kementerian Sosial juga dilakukan. Yaitu merangkul anak-anak mantan teroris untuk diberikan pemahaman.
"Anak-anak mantan teroris kita rangkul, supaya ada pemahaman. Jangan dimarjinalkan. Kalau dirangkul kan bibit-bibitnya bisa menghilang. Juga Kementerian Agama dengan ulama-ulamanya. Semua kita libatkan," ucap Suhardi. (idh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini