Sebanyak 8 (delapan) anggota Dewan Parampara Praja periode 2016-2021 dilantik oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan, Komplek Kepatihan, Jl Malioboro Yogyakarta, Selasa (30/8/2016).
Ke-8 anggota tersebut yakni Prof Dr Mohammad Mahfud MD (Mantan Ketua MK), Prof Dr Edy Suandi Hamid (ahli ekonomi), Prof Dr Soetarto (tokoh budaya/ kesehatan), Prof Dr AM Hermin Kusmayati (tokoh budaya), Prof Dr Amin Abdullah (tokoh masyarakat/ Agama), Suyitno (ahli pertahanan), GKR Mangkubumi (Keraton Yogyakarta), dan GPH Wijoyo Harimurti (Kadipaten Pakualaman).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Parampara Praja sebagai lembaga nonstruktural memiliki tugas istimewa untuk memberikan pertimbangan kepada Gubernur tentang subtansi yang berkaitan dengan program-program keistimewaan DIY. Seperti Watimpres, Parampara Praja dalam menjalankan fungsinya tidak dibenarkan memberikan keterangan, pernyataan, atau menyebarluaskan isi pertimbangannya kepada pihak manapun.
"Keanggotaanya dipilih dari mereka yang paham nilai-nilai keistimewaan DIY di bidang tertentu. Terdiri atas mereka yang sudah sampai pada tataran yang "melampui" dirinya. Dalam arti, tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi justru melakukan pergumulan untuk masyarakat,"kata Sultan saat melantik anggota Dewan Parampara Praja periode 2016-2021 di Komplek Kepatihan Yogyakarta.
![]() |
Sultan mengatakan penghargaan atas keistimewaan DIY tidak cukup hanya dengan merawat kenangan, berpangku tangan sambil bernostalgia. Tetapi harus membangkitkan semangat untuk cancut taliwanda golong gilig saiyeg saeka kapti membangun kesejatian "Jogja Istimewa" tercapainya kesejahteraan yang adil dan merata. Sultan berharap agar kerja-kerja mereka lebih berpusat pada intangible characteristic, pengutamaan nilai-nilai untuk menginspirasi ke arah perubahan mindset PNS dari pola pemerintahan yang biasa ke pola yang istimewa.
Sementara itu, Mahfud MD mengatakan Parampara Praja tugas utamanya memberi pertimbangan kepada Sri Sultan baik sebagai Gubernur atau Raja di Keraton. Tujuannya mempertemukan antara keistimewaan yang imajiner dan simbolik dengan realitas di lapangan.
"Keistimewaannya disini sebenarnya menjadi kawah candradimuka calon pemimpin bangsa. Dan pemimpin bangsa yang sudah lahir di Indonesia hampir seluruhnya dari Yogya. Kita akan beri warna kekhasan budaya Yogya itu yang adaptif dengan NKRI dengan keistimewaannya," kata Mahfud MD. (trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini