Penasihat Deputi Keamanan Nasional White House Ben Rhodes, mengatakan pertemuan antara Obama dengan Erdogan adalah yang pertama kalinya setelah percobaan kudeta yang berlangsung pada 15 September lalu.
"Mereka akan mendiskusikan terkait serangan ISIS dan fakta bahwa kita harus tetap bersatu," ujar Rhodes sebagaimana dilansir AFP, Selasa (30/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi keduanya menjadi hal dilema bagi AS. Bahkan, beberapa kali terjadi bentrokan antara operasi militer Turki dengan YPG.
Ketegangan antara Turki dengan Amerika Serikat makin menguat sejak Erdogan meminta AS untuk segera mengekstradisi ulama Fethullah Gulen. Saat itu, Erdogan meminta AS memilih antara Gulen atau Turki.
"Cepat atau lambat, AS harus memilih. Apakah Turki atau FETO," tegas Erdogan saat memberikan pidato di hadapan ribuan pendukungnya di luar istana kepresidenannya di Ankara, dilansir Press TV, Kamis (11/8). (nkn/fdn)