Disebut Wanita Penghibur, Melania Trump Ancam Gugat 10 Media AS dan Inggris

Disebut Wanita Penghibur, Melania Trump Ancam Gugat 10 Media AS dan Inggris

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 24 Agu 2016 16:44 WIB
Melania Trump (REUTERS/Rick Wilking)
Washington - Istri calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump, Melania, mengancam akan menggugat beberapa media massa AS dan Inggris, termasuk The Daily Mail. Hal ini terkait pemberitaan soal masa lalunya yang dianggap memfitnah Melania.

Seperti dilansir CNN, Rabu (24/8/2016), Melania melalui pengacaranya telah melayangkan 'surat peringatan' atau 'on notice' kepada media Inggris The Daily Mail, Politico dan delapan media lainnya atas tudingan pemfitnahan.

"Surat peringatan... karena membuat pernyataan palsu dan memfitnah soal Melania menjadi 'wanita penghibur' pada tahun 1990-an," terang pengacara Melania, Charles Harder, dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Istri Donald Trump Bantah Melanggar Aturan Soal Visa

Surat peringatan itu dilayangkan selang tiga hari setelah The Daily Mail, media asal Inggris, merilis artikelnya yang mengutip laporan majalah Slovenia yang mengklaim sebuah agensi model di New York yang pernah menaungi Melania 'juga beroperasi sebagai agensi wanita penghibur untuk klien kaya raya'.

Artikel Daily Mail itu kemudian dikutip dan dijadikan referensi oleh sejumlah media lainnya. Dituturkan Harder kepada CNN, media yang mendapat surat peringatan antara lain The Daily Mail, The Week (media Inggris), dan media-media Amerika seperti Politico, Inquisitr, Tarpley, Before It's News, Liberal America, LawNewz, Winning Democrats dan Bipartisan Report.

Harder menegaskan, surat peringatan itu ditafsirkan sebagai ancaman untuk menggugat hukum. Namun, sebelum gugatan hukum resmi diajukan ke pengadilan, surat peringatan itu berfungsi sebagai peringatan terhadap media-media yang dimaksud untuk membenarkan atau menarik pemberitaannya.

Baca juga: Tampilkan Foto Bugil Melania Trump, New York Post Dikecam Publik

Pada Senin (22/8), beberapa media seperti Inquisitr, Bipartisan Report dan Liberal America menarik pemberitaannya. Sedangkan The Daily Mail, The Week dan Politico belum mengomentari surat peringatan itu.

Sejumlah pakar hukum menyebut The Daily Mail dan The Week lebih rawan terkena dakwaan pemfitnahan karena berbasis di Inggris, yang aturan pemfitnahan cenderung menguntungkan sang penggugat. Menurut pakar hukum, untuk gugatan di AS, bebannya ada pada Melania untuk membuktikan artikel media itu memang salah. Sedangkan di Inggris, bebannya ada pada media untuk membuktikan kebenaran artikelnya.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads