Sempat Mengancam Keluar dari PBB, Presiden Filipina Mengaku Cuma Bercanda

Sempat Mengancam Keluar dari PBB, Presiden Filipina Mengaku Cuma Bercanda

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 24 Agu 2016 16:29 WIB
Rodrigo Duterte (Foto: REUTERS/Lean Daval)
Manila, - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengancam bahwa negaranya akan keluar dari keanggotaan PBB. Namun kini, Duterte mengatakan bahwa ancamannya itu hanya lelucon.

Sebelumnya pada Minggu, 21 Agustus, Duterte mengatakan bahwa negaranya mungkin akan keluar dari PBB setelah para pakar HAM PBB mengecam kebijakannya terhadap para pelaku kejahatan, khususnya kasus narkoba.

"Apakah kalian tak bisa menerima lelucon?" kata Duterte kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (24/8/2016) ketika ditanya apakah dirinya serius soal ancaman keluar dari PBB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyaris 2 ribu orang tersangka pelaku kejahatan telah tewas sejak Duterte dilantik menjadi presiden pada 30 Juni lalu, dan memulai perangnya melawan kejahatan.

Duterte bersikeras bahwa sebagian besar dari 756 orang yang dipastikan tewas di tangan polisi adalah para tersangka narkoba yang melawan saat akan ditangkap. Sisanya tewas dalam perang yang terjadi antara sesama anggota geng.

Namun menurut kelompok-kelompok HAM, anggota parlemen dan pihak-pihak lainnya, aparat kepolisian Filipina telah mendapat perintah tembak mati bagi para pelaku kejahatan, khususnya kasus narkoba.

Pekan ini, pemerintah Amerika Serikat, yang merupakan sekutu Filipina, juga menyatakan sangat prihatin akan laporan-laporan mengenai pembunuhan di luar hukum tersebut. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner pun mendorong pemerintahan Duterte untuk memastikan penegak hukum Filipina mematuhi norma HAM.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads