Lebih dari 1 juta orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah, Afrika serta wilayah lainnya, tiba di Jerman sejak tahun lalu. Sambutan terhadap para pengungsi dan imigran itu memburuk setelah serangkaian serangan teror melanda kawasan Eropa, termasuk tiga serangan yang didalangi imigran. Dua serangan di antaranya diklaim oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Fenomena terorisme militan, dari ISIS, bukanlah fenomena yang datang kepada kita bersama para pengungsi," tegas Merkel dalam acara kampanye partainya, Partai Demokrat Kristen, di Mecklenburg-Vorpommern, seperti dilansir Reuters, Kamis (18/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelompok ini (ISIS) membuat khawatir beberapa tahun ini," sebut Merkel dalam pernyataannya.
Popularitas Merkel menurun sejak serangan teror marak di negara tersebut. Menurut polling yang dirilis pekan lalu, sekitar 52 persen warga Jerman menilai kebijakan imigran Merkel sangat buruk.
Aliran imigran, yang sebagian besar muslim, mendorong dukungan bagi kelompok Alternatif untuk Jerman (AfD) yang antimigran, yang diprediksi akan mendominasi dalam pemilu daerah pada 4 September mendatang.
"Kami telah menyatakan dengan jelas bahwa Islam yang bekerja dan hidup dalam dasar konstitusi ... diterima di Jerman," sebut Merkel.
(nvc/trw)