Akhir bulan lalu, tepatnya tanggal 29 Juli, Ahok yang 2 hari sebelumnya memilih jalur parpol menuju Pilgub DKI, menegaskan tak lagi menunggu PDIP. Bagi dia saat itu, dukungan Nasdem, Hanura dan Golkar cukup untuk mempertahankan kursi DKI-1.
"Enggak dong, kita enggak nunggu (PDIP). Kita udah fix (pasti) tiga kan," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (29/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kunjungan disampaikan harapan Pak Ahok agar mendapat dukungan dari PDI Perjuangan. Kehadiran Pak Ahok ke DPP partai tentu saja membawa suasana kebatinan yang berbeda," ujar Hasto kepada wartawan usai menghadiri acara peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (18/82016).
Meski sudah mendapat kunjungan Ahok, rupanya, tak seperti klaim Ahok sudah didukung Megawati, Hasto mengatakan PDIP belum membuat keputusan. PDIP masih melakukan perhitungan.
"Momentum untuk ambil keputusan memang belum dilakukan, dan legalitas keputusan politik nanti akan diukur dari adanya rekomendasi yang ditandatangani Ibu Ketua Umum," tutur Hasto.
Cerita lain datang dari Ahok. Dia membenarkan berkunjung ke PDIP, namun itu karena merasa ada undangan tersirat dari Megawati.
"Kemarin (Rabu) bertemu Bu Mega. Ya secara ini kan, ya dia ledek aja lah, 'Ini kita sudah bilang ada opsi Ahok-Djarot, tapi Ahok Djarot-pun enggak pernah lihat DPP," cerita Ahok kepada wartawan di Balai Kota, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (18/8/2016). (tor/erd)